
Analisis data on-chain adalah metodologi mendasar untuk memantau dan menafsirkan aktivitas blockchain dengan meneliti data transaksi terverifikasi pada buku besar terdistribusi. Pendekatan ini memantau pergerakan aset kripto di jaringan untuk mengidentifikasi peluang investasi dan menilai sentimen pasar menggunakan informasi objektif dan dapat diverifikasi, bukan sekadar indikator spekulatif. Alamat aktif menjadi metrik utama dalam kerangka ini, yakni jumlah alamat dompet unik yang menjalankan transaksi dalam periode waktu tertentu. Metrik ini memberikan gambaran nyata tentang kesehatan jaringan blockchain dan tingkat partisipasi pengguna. Peneliti menegaskan, jumlah alamat aktif perlu dikaji bersama metrik pelengkap seperti Total Value Locked (TVL), biaya transaksi, dan rasio Network Value-to-Transactions agar tren adopsi yang teridentifikasi benar-benar mencerminkan adopsi nyata, bukan hanya sinyal aktivitas permukaan. Volume dan nilai transaksi juga menjadi indikator penting, menunjukkan besaran aktivitas ekonomi dan momentum pasar di ekosistem blockchain. Data aktual membuktikan prinsip ini: pada Agustus 2025, Arbitrum (ARB) mencatat rata-rata volume transaksi harian sebesar $7,8 miliar, menandakan likuiditas dan kedalaman pasar yang tinggi. Dalam 30 hari berikutnya, ARB mengalami arus keluar bersih sebanyak 15 juta token dari dompet exchange terpusat, merefleksikan perubahan perilaku signifikan di kalangan pelaku pasar. Pola arus keluar ini mengindikasikan strategi akumulasi jangka panjang atau penurunan aktivitas perdagangan ritel, memberikan informasi penting bagi trader mengenai potensi arah harga ke depan. Secara keseluruhan, metrik alamat aktif dan volume transaksi membentuk kerangka analisis menyeluruh yang memungkinkan peserta menilai apakah jaringan blockchain menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan, partisipasi pengguna yang otentik, serta indikator kematangan pasar yang diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis.
Pada 20 Desember 2025, $HACHI menunjukkan sinyal akumulasi kuat melalui pelacakan alamat on-chain. Perbedaan antara alamat beli dan alamat jual memberikan insight penting terhadap sentimen institusional dan arah pasar. Metrik terkini menunjukkan perbedaan mencolok pada pola perdagangan.
| Jenis Alamat | Jumlah | Implikasi Pasar |
|---|---|---|
| Alamat Beli | 3.046 | Sinyal akumulasi kuat |
| Alamat Jual | 1.930 | Tekanan distribusi moderat |
| Rasio Alamat | 1,58:1 | Sentimen beli bullish |
Jumlah 3.046 alamat beli dibandingkan 1.930 alamat jual menghasilkan keunggulan beli 1,58 banding 1, menandakan kepercayaan institusional terhadap value proposition $HACHI. Pola akumulasi ini konsisten dengan dinamika pasar token, di mana kapitalisasi pasar $18 juta dan volume perdagangan harian $950 ribu menunjukkan kondisi likuiditas yang baik. Aktivitas pemilik besar dalam rasio tersebut turut menjaga stabilitas harga melalui distribusi modal yang seimbang.
Konsentrasi alamat beli yang tinggi berkorelasi dengan ekspektasi volatilitas yang rendah, karena pergerakan whale biasanya mendahului pergerakan pasar. Ketika pemegang utama melakukan akumulasi bersih melalui pertumbuhan jumlah alamat, hal tersebut umumnya menandakan siklus apresiasi harga yang sedang diantisipasi. Metrik ini sangat krusial bagi investor yang memantau adopsi institusional $HACHI di ekosistem Solana.
Jaringan $HACHI saat ini mengalami penurunan tajam pada metrik partisipasi aktif. Per Desember 2025, alamat aktif mingguan turun lebih dari 90 persen dibandingkan akhir 2024, sehingga terjadi perubahan signifikan pada pola keterlibatan jaringan. Penurunan drastis aktivitas peserta ini berkorelasi langsung dengan dinamika transaksi di ekosistem Solana.
| Metrik | Status Desember 2025 | Perbandingan Akhir 2024 |
|---|---|---|
| Alamat Aktif Mingguan | Tingkat Saat Ini | Turun 90%+ |
| Partisipasi Jaringan | Menurun | Aktivitas Puncak |
| Biaya Transaksi | Rendah | Lebih Tinggi |
Penurunan partisipasi jaringan menyebabkan kondisi ekonomi transaksi yang lebih kompetitif. Dengan lebih sedikit peserta yang bersaing untuk ruang blok, biaya transaksi mencapai level sangat rendah, menawarkan peluang efisien bagi pengguna yang tetap aktif di jaringan. Hubungan terbalik antara jumlah alamat aktif dan struktur biaya menunjukkan dampak langsung kepadatan jaringan terhadap pengeluaran pengguna.
Analisis pasar mengindikasikan fase konsolidasi ini mungkin menjadi awal minat baru. Proyeksi harga memperkirakan kenaikan moderat sepanjang 2026, yang berpotensi menarik peserta baru ke jaringan. Kombinasi penurunan alamat aktif, biaya transaksi rendah, dan potensi apresiasi harga membentuk lanskap pasar yang unik dan layak dipantau secara cermat untuk peluang keterlibatan strategis.











