Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari raksasa media sosial telah menyelesaikan pendaftaran bisnis jasa koin dengan Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Dokumen pendaftaran menunjukkan bahwa perusahaan yang bernama "Twitter Payments LLC" secara resmi terdaftar di FinCEN pada 3 November, sedangkan berdasarkan informasi pendaftaran bisnis, perusahaan tersebut telah didirikan di negara bagian Washington sejak Agustus tahun ini.
Sebagai lembaga di bawah Kementerian Keuangan, FinCEN bertanggung jawab untuk mengawasi bisnis layanan uang di dalam negeri AS. Semua perusahaan yang terdaftar di sini diwajibkan untuk melaporkan setiap perilaku transaksi yang mencurigakan kepada lembaga tersebut.
Perlu dicatat bahwa waktu pengajuan dokumen pendaftaran ini bertepatan dengan platform media sosial tersebut diakuisisi oleh seorang pengusaha terkenal senilai 44 miliar dolar AS. Pemilik baru ini sebelumnya telah menyatakan beberapa kali bahwa ia ingin menjadikan platform ini sebagai "aplikasi super" yang multifungsi. Beberapa media melaporkan bahwa ia pernah menyebutkan rencana untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran koin kripto ke dalam layanan platform.
Tindakan ini tampaknya mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut sedang aktif memperluas jangkauan bisnisnya dan melangkah ke bidang layanan keuangan. Seiring dengan perusahaan teknologi besar yang terus berinovasi, batasan antara media sosial tradisional dan teknologi keuangan semakin kabur. Tren ini dapat memberikan pengalaman layanan satu atap yang lebih nyaman bagi pengguna, sekaligus menghadirkan tantangan baru bagi sistem regulasi keuangan yang ada.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Bagikan
Komentar
0/400
GetRichLeek
· 08-06 15:11
Ma Yilong adalah pemain sejati di Komunitas Chain, investor ritel akan kaya mendadak lagi.
Lihat AsliBalas0
AllInDaddy
· 08-06 12:10
又有新play people for suckers收割机了
Lihat AsliBalas0
HodlTheDoor
· 08-03 16:26
新suckerssuckerssuckers盒子
Lihat AsliBalas0
ForkTrooper
· 08-03 16:14
Kirim uang Ma Yilong!
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 08-03 16:09
Ah? Bahkan pembayaran enkripsi juga harus dilakukan?
Lihat AsliBalas0
SilentObserver
· 08-03 16:09
Hanya datang untuk meramaikan.
Lihat AsliBalas0
GasGuru
· 08-03 16:06
Menganggap kebijakan regulasi sebagai lelucon? Apa ada yang salah dengan pikiranmu?
Perusahaan anak dari raksasa media sosial menyelesaikan pendaftaran FinCEN dan mungkin akan mengintegrasikan fungsi pembayaran enkripsi.
Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari raksasa media sosial telah menyelesaikan pendaftaran bisnis jasa koin dengan Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Dokumen pendaftaran menunjukkan bahwa perusahaan yang bernama "Twitter Payments LLC" secara resmi terdaftar di FinCEN pada 3 November, sedangkan berdasarkan informasi pendaftaran bisnis, perusahaan tersebut telah didirikan di negara bagian Washington sejak Agustus tahun ini.
Sebagai lembaga di bawah Kementerian Keuangan, FinCEN bertanggung jawab untuk mengawasi bisnis layanan uang di dalam negeri AS. Semua perusahaan yang terdaftar di sini diwajibkan untuk melaporkan setiap perilaku transaksi yang mencurigakan kepada lembaga tersebut.
Perlu dicatat bahwa waktu pengajuan dokumen pendaftaran ini bertepatan dengan platform media sosial tersebut diakuisisi oleh seorang pengusaha terkenal senilai 44 miliar dolar AS. Pemilik baru ini sebelumnya telah menyatakan beberapa kali bahwa ia ingin menjadikan platform ini sebagai "aplikasi super" yang multifungsi. Beberapa media melaporkan bahwa ia pernah menyebutkan rencana untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran koin kripto ke dalam layanan platform.
Tindakan ini tampaknya mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut sedang aktif memperluas jangkauan bisnisnya dan melangkah ke bidang layanan keuangan. Seiring dengan perusahaan teknologi besar yang terus berinovasi, batasan antara media sosial tradisional dan teknologi keuangan semakin kabur. Tren ini dapat memberikan pengalaman layanan satu atap yang lebih nyaman bagi pengguna, sekaligus menghadirkan tantangan baru bagi sistem regulasi keuangan yang ada.