Blockchain mendorong potensi masa depan media sosial desentralisasi

Meskipun platform media sosial masih sangat populer, ketidakpuasan pengguna terhadap kontrol perusahaan besar atas kehidupan sosial online mereka semakin meningkat, termasuk pengendalian konten yang ketat dan pengumpulan data pribadi. Aplikasi alternatif yang baru diluncurkan seperti BlueSky dan Threads mencerminkan tren ini. Sebuah panduan pemula baru membahas potensi cryptocurrency dan Blockchain dalam memberikan kekuatan pada media sosial desentralisasi, yang merupakan model jaringan sosial inovatif yang mencerminkan visi Web3 di mana pengguna mendominasi internet. Meskipun masih dalam tahap awal, "DeSoc" telah melahirkan banyak aplikasi desentralisasi, menarik perhatian jutaan pengguna terhadap visi jaringan sosialnya yang berbasis blockchain.

Kryptocurrency dan teknologi Blockchain diharapkan dapat meningkatkan kebebasan dan kesempatan ekonomi global. Banyak pasar internasional sedang aktif mendorong strategi untuk menjadi "pusat cryptocurrency", sementara pendekatan regulasi di Amerika Serikat telah menyebabkan tren pengembangan cryptocurrency yang mengecewakan. Media sosial desentralisasi (DeSoc) sebagai sebuah inovasi masih memiliki potensi besar di Amerika Serikat.

Platform media sosial Web2 tradisional telah mengubah cara orang berkomunikasi dengan menghubungkan pengguna di seluruh dunia. Lebih dari setengah populasi global menggunakan media sosial, dan platform yang paling populer menghasilkan pendapatan miliaran dolar. Namun, platform-platform ini juga membawa masalah "Web2" yang khas: perusahaan teknologi besar mengendalikan konten yang dibuat oleh pengguna, tim moderasi konten dapat menghapus pengguna dari platform, menghapus konten yang telah ada selama bertahun-tahun, dan segera memutuskan hubungan antara kreator dan penggemar. Perusahaan-perusahaan ini juga mendapatkan keuntungan dengan melacak dan menjual data pengguna, sementara sistem yang tertutup menghambat inovasi pengembang pihak ketiga.

Jaringan DeSoc memiliki potensi untuk memanfaatkan teknologi Blockchain dan fitur Web3 lainnya (seperti token, nama samaran, dan Desentralisasi) untuk mengatasi masalah ini. Tujuan utama DeSoc adalah memastikan pengguna "membangun hubungan langsung dengan audiens dan satu sama lain". Pengguna dapat membuat akun tanpa memberikan informasi pribadi, bergabung dengan platform tertentu yang sesuai dengan minat mereka, sambil tetap memiliki kemampuan untuk berkomunikasi bebas dengan pengguna dari berbagai situs web. Pengguna dapat memutuskan kebijakan moderasi konten secara mandiri, dan ketika meninggalkan suatu platform, mereka dapat dengan mudah memindahkan data akun (termasuk nama pengguna, pos, dan daftar pengikut) ke platform lain.

Aplikasi DeSoc menawarkan berbagai keuntungan, termasuk melindungi privasi, mendukung kreator, dan mendorong inovasi:

1. Kebebasan berpendapat dan privasi: Banyak jaringan DeSoc mendukung pengguna untuk memposting dengan nama samaran, mengurangi risiko penghapusan konten dan de-platforming. Catatan yang tidak dapat diubah di Blockchain memberikan alat bagi pengguna untuk verifikasi identitas lintas platform.

2. Kepemilikan dan Likuidasi: Aplikasi DeSoc biasanya tidak bergantung pada iklan atau pelacakan data, melainkan menerbitkan token asli untuk penggalangan dana dan memberikan penghargaan token kepada pengguna yang berpartisipasi.

3. Inovasi: Sebagian besar aplikasi desentralisasi menggunakan kode sumber terbuka, pengembang dapat mengakses, memodifikasi, dan membangun kode yang ada secara bebas, mendorong kolaborasi dan mempercepat inovasi.

Sebuah perusahaan media sosial ternama baru-baru ini meluncurkan aplikasi Weibo yang mencoba memanfaatkan beberapa keuntungan ini. Aplikasi ini meskipun tampak mirip dengan situs media sosial tradisional, namun mengklaim akan kompatibel dengan ActivityPub, yang merupakan protokol jaringan sosial desentralisasi, memungkinkan akun dihosting di server independen, meningkatkan kontrol pengguna atas data, dan memudahkan interaksi dengan jaringan lain yang menggunakan protokol yang sama.

Namun, jaringan DeSoc juga menghadapi tantangan dalam hal kemudahan penggunaan dan moderasi konten. Misalnya, sifat terdistribusi mungkin membuat pengguna kesulitan menemukan teman dan konten tertentu, dan banyaknya nama situs dapat menyebabkan kesulitan dalam pencarian dan navigasi. Terkadang, metode moderasi yang dilakukan satu per satu di setiap situs dapat mengakibatkan moderasi konten yang de facto di seluruh jaringan. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan perlu memahami secara mendalam jaringan DeSoc dan bidang regulasi yang terlibat. Secara khusus, aplikasi DeSoc memunculkan kekhawatiran tentang penyebaran informasi palsu, serta masalah tanggung jawab untuk ucapan ilegal atau mengganggu yang terkait dengan protokol desentralisasi. Selain itu, masih kurangnya panduan regulasi yang jelas mengenai perlindungan data, persyaratan pengungkapan konsumen, serta dampak pajak dari perdagangan token.

Seperti semua aplikasi desentralisasi yang dibangun di atas Blockchain, aplikasi DeSoc memiliki potensi untuk meningkatkan kebebasan dan peluang global dengan memberikan lebih banyak kontrol atas konten dan jaringan kepada pencipta. Blockchain sebagai teknologi yang inovatif memungkinkan berbagi informasi secara peer-to-peer dan membawa berbagai skenario aplikasi yang mendapatkan manfaat dari efisiensi, transparansi, dan aksesibilitasnya. Dalam dunia on-chain, transparansi dan kepercayaan tertanam dalam protokol desentralisasi itu sendiri, dan seiring dengan perkembangan teknologi, perlindungan ini akan terus diperkuat. Oleh karena itu, para legislator dan regulator yang fokus pada media sosial harus memusatkan perhatian mereka pada peserta terpusat yang memerlukan transparansi dan pengungkapan informasi tambahan.