Di bidang Blockchain, Aptos selalu menarik perhatian dengan teknologi canggihnya. Namun, meskipun memiliki bahasa Move yang inovatif dan teknologi pemrosesan paralel BlockSTM yang efisien, Aptos tampaknya masih belum sepenuhnya memenangkan hati pasar.
Saat ini, Aptos menghadapi situasi yang canggung. Meskipun kekuatan teknologinya tidak diragukan, tingkat aktivitas ekosistemnya belum mampu mengikuti langkahnya. Total nilai terkunci (TVL) hanya sebesar 9,7 miliar dolar, jauh di bawah tingkat yang seharusnya dicapai sesuai dengan potensi teknologinya. Selain itu, ada kontroversi di kalangan komunitas mengenai skema distribusi tokennya, yang semakin menghambat perkembangannya.
Merefleksikan sejarah, kita bisa melihat bahwa Solana juga pernah diragukan karena ketidakstabilan teknologinya di awal. Namun, seiring dengan berkembangnya ekosistemnya, kesulitan awal ini segera terlupakan. Kasus ini mungkin dapat memberikan beberapa wawasan untuk Aptos.
Belakangan ini, Aptos memang sering bergerak di tingkat teknis. Namun, hanya mengandalkan inovasi teknis tidaklah cukup. Pemasaran yang berlebihan mengenai kecepatan pemrosesan transaksi (TPS), skema distribusi token yang kontroversial (proporsi tim dan investor yang terlalu tinggi), serta kurangnya aplikasi killer, semua merupakan tantangan yang dihadapi oleh Aptos.
Pertanyaan kunci saat ini adalah: jika ekosistem itu sendiri tidak cukup menarik, apakah hanya dengan menurunkan imbal hasil staking dapat menarik pengguna untuk berpartisipasi dalam aktivitas DeFi? Ini seperti restoran yang tidak laku, yang tidak memperbaiki kualitas makanan atau mengganti koki, tetapi malah menghapus teh gratis untuk memaksa pelanggan memesan minuman, ini jelas merupakan pendekatan yang terbalik.
Bagi Aptos, prioritas saat ini bukanlah melanjutkan inovasi teknologi, melainkan membangun narasi yang dapat memicu ketakutan akan kehilangan (FOMO) di kalangan pengguna biasa. Tidak peduli seberapa aman bahasa Move, seberapa kuat BlockSTM, jika pengguna tidak dapat merasakan keuntungan ini secara nyata, maka inovasi teknologi ini akan sulit untuk diterjemahkan menjadi nilai nyata.
Secara keseluruhan, Aptos perlu melihat kembali strategi pengembangannya. Inovasi teknologi memang penting, tetapi bagaimana mengubah inovasi tersebut menjadi nilai bagi pengguna, dan bagaimana membangun ekosistem yang makmur, adalah kunci bagi Aptos untuk menonjol dalam persaingan Blockchain yang ketat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiHeir
· 11jam yang lalu
Teknologi lebih unggul dari pasar
Lihat AsliBalas0
Hash_Bandit
· 11jam yang lalu
Konversi nilai adalah titik kunci
Lihat AsliBalas0
MidnightTrader
· 11jam yang lalu
Teknologi di pinggir, ekosistem adalah jalan utama
Lihat AsliBalas0
RiddleMaster
· 11jam yang lalu
Teknologi tidak mengikuti prospek keuangan
Lihat AsliBalas0
TestnetFreeloader
· 11jam yang lalu
Aliran teknologi pada akhirnya akan dihancurkan oleh pasar
Di bidang Blockchain, Aptos selalu menarik perhatian dengan teknologi canggihnya. Namun, meskipun memiliki bahasa Move yang inovatif dan teknologi pemrosesan paralel BlockSTM yang efisien, Aptos tampaknya masih belum sepenuhnya memenangkan hati pasar.
Saat ini, Aptos menghadapi situasi yang canggung. Meskipun kekuatan teknologinya tidak diragukan, tingkat aktivitas ekosistemnya belum mampu mengikuti langkahnya. Total nilai terkunci (TVL) hanya sebesar 9,7 miliar dolar, jauh di bawah tingkat yang seharusnya dicapai sesuai dengan potensi teknologinya. Selain itu, ada kontroversi di kalangan komunitas mengenai skema distribusi tokennya, yang semakin menghambat perkembangannya.
Merefleksikan sejarah, kita bisa melihat bahwa Solana juga pernah diragukan karena ketidakstabilan teknologinya di awal. Namun, seiring dengan berkembangnya ekosistemnya, kesulitan awal ini segera terlupakan. Kasus ini mungkin dapat memberikan beberapa wawasan untuk Aptos.
Belakangan ini, Aptos memang sering bergerak di tingkat teknis. Namun, hanya mengandalkan inovasi teknis tidaklah cukup. Pemasaran yang berlebihan mengenai kecepatan pemrosesan transaksi (TPS), skema distribusi token yang kontroversial (proporsi tim dan investor yang terlalu tinggi), serta kurangnya aplikasi killer, semua merupakan tantangan yang dihadapi oleh Aptos.
Pertanyaan kunci saat ini adalah: jika ekosistem itu sendiri tidak cukup menarik, apakah hanya dengan menurunkan imbal hasil staking dapat menarik pengguna untuk berpartisipasi dalam aktivitas DeFi? Ini seperti restoran yang tidak laku, yang tidak memperbaiki kualitas makanan atau mengganti koki, tetapi malah menghapus teh gratis untuk memaksa pelanggan memesan minuman, ini jelas merupakan pendekatan yang terbalik.
Bagi Aptos, prioritas saat ini bukanlah melanjutkan inovasi teknologi, melainkan membangun narasi yang dapat memicu ketakutan akan kehilangan (FOMO) di kalangan pengguna biasa. Tidak peduli seberapa aman bahasa Move, seberapa kuat BlockSTM, jika pengguna tidak dapat merasakan keuntungan ini secara nyata, maka inovasi teknologi ini akan sulit untuk diterjemahkan menjadi nilai nyata.
Secara keseluruhan, Aptos perlu melihat kembali strategi pengembangannya. Inovasi teknologi memang penting, tetapi bagaimana mengubah inovasi tersebut menjadi nilai bagi pengguna, dan bagaimana membangun ekosistem yang makmur, adalah kunci bagi Aptos untuk menonjol dalam persaingan Blockchain yang ketat.