Dalam dunia perdagangan aset kripto, dilikuidasi adalah pengalaman yang sulit dihindari bagi banyak pemula. Sebagai seorang trader yang telah mengalami dilikuidasi berkali-kali, saya sangat memahami penderitaan ini. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya telah merangkum lima penyebab utama yang menyebabkan dilikuidasi, dengan harapan dapat memberikan referensi yang berharga bagi pemula.

Pertama, posisi yang terlalu berat adalah masalah yang paling umum. Meskipun kita semua memahami pentingnya manajemen posisi, rasa serakah saat untung dan ketakutan saat rugi sering kali membuat kita tanpa sadar menambah posisi. Perilaku ini sangat mudah menyebabkan akun terkena dampak besar hanya dari satu fluktuasi besar.

Kedua, ketidakmauan untuk segera menghentikan kerugian juga merupakan risiko besar. Meskipun pentingnya menetapkan titik stop loss sudah diketahui banyak orang, namun ketika menghadapi kerugian, kita seringkali sulit menerima kenyataan. Terus-menerus menaikkan garis stop loss, berharap pasar dapat berbalik, psikologi ini sangat mudah membuat kerugian semakin membesar.

Ketiga, melanjutkan untuk menambah posisi saat mengalami kerugian adalah suatu tindakan yang berbahaya. Banyak orang yang menghadapi kerugian bereaksi pertama kali dengan menambah posisi untuk menurunkan biaya rata-rata, alih-alih mengambil langkah tegas untuk memotong kerugian. Tindakan ini sebenarnya bertentangan dengan arus dan sangat mungkin akan membuat kerugian semakin parah.

Keempat, tingkat leverage yang terlalu tinggi adalah pedang bermata dua. Bahkan trader yang berpengalaman sulit untuk tetap stabil di bawah leverage yang sangat tinggi. Bagi investor biasa, menggunakan leverage tiga puluh atau empat puluh kali bahkan lebih tinggi, sama dengan mencari jalan menuju kebangkrutan.

Akhirnya, kelalaian juga dapat mengakibatkan konsekuensi serius. Misalnya, setelah membuka posisi, jika tertidur karena kelelahan dan mengabaikan perubahan pasar, mungkin saat bangun sudah Dilikuidasi.

Secara keseluruhan, transaksi aset kripto yang sukses memerlukan disiplin diri yang ketat, manajemen risiko yang masuk akal, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Ingatlah pelajaran-pelajaran ini, dan teruslah merenung dan memperbaiki diri, agar dapat bertahan di pasar yang penuh dengan peluang dan risiko ini.