Baru-baru ini, Goldman Sachs merilis laporan penting tentang keamanan energi, yang mengungkapkan posisi kunci jaringan listrik dalam pola keamanan energi saat ini. Laporan tersebut menunjukkan bahwa inti keamanan energi Amerika Serikat telah mengalami perubahan besar, dari sektor tradisional seperti minyak mentah dan gas alam, beralih ke jaringan listrik yang menjadi kendala kunci baru.
Laporan menekankan bahwa sistem jaringan listrik di Amerika Serikat dan Eropa umumnya sudah tua, dan sebagian besar sudah mendekati usia pakai yang dirancang. Keadaan ini menjadikan jaringan listrik sebagai titik lemah dalam sistem keamanan energi. Dengan cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan meningkatnya ketegangan geopolitik, pentingnya jaringan listrik di bidang pertahanan dan kecerdasan buatan semakin menonjol, dan telah menjadi titik fokus utama dalam keamanan nasional.
Analis Goldman Sachs menunjukkan bahwa pertumbuhan cepat permintaan listrik sedang memberikan tekanan besar pada pasar regional. Diperkirakan pada tahun 2030, sebagian besar pasar listrik regional di Amerika Serikat akan menghadapi situasi ketegangan pasokan. Tren ini menyoroti urgensi peningkatan jaringan.
Dalam konteks ini, tembaga sebagai bahan inti dalam pembangunan jaringan listrik, nilai strategisnya meningkat secara signifikan. Goldman Sachs percaya bahwa tembaga sedang menjadi "minyak" di era baru. Diperkirakan bahwa hingga akhir dekade ini, pembangunan jaringan listrik dan infrastruktur tenaga akan mendorong permintaan tembaga global meningkat sekitar 60%, setara dengan tambahan permintaan satu Amerika Serikat.
Berdasarkan faktor-faktor ini, Goldman Sachs memiliki pandangan optimis terhadap harga tembaga, memperkirakan bahwa pada tahun 2027 harga tembaga dapat mencapai 10.750 dolar AS per ton. Prediksi ini mencerminkan dorongan besar dari peningkatan jaringan listrik terhadap permintaan tembaga, serta posisi penting tembaga dalam pola keamanan energi di masa depan.
Secara keseluruhan, seiring dengan jaringan listrik yang menjadi inti baru keamanan energi, kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur terkait akan membawa peluang pasar yang besar bagi bahan kunci seperti tembaga. Tren ini tidak hanya mempengaruhi pasar komoditas, tetapi juga secara mendalam mencerminkan perubahan dalam pola keamanan energi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FreeMinter
· 6jam yang lalu
Beli tembaga! Segera beli tembaga!
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 19jam yang lalu
Beli tembaga saja...
Lihat AsliBalas0
tokenomics_truther
· 19jam yang lalu
Tembaga Raja sebaiknya segera masukkan posisi
Lihat AsliBalas0
CryptoAdventurer
· 19jam yang lalu
Tembaga luar biasa, segera kumpulkan beberapa Spot untuk perlindungan.
Baru-baru ini, Goldman Sachs merilis laporan penting tentang keamanan energi, yang mengungkapkan posisi kunci jaringan listrik dalam pola keamanan energi saat ini. Laporan tersebut menunjukkan bahwa inti keamanan energi Amerika Serikat telah mengalami perubahan besar, dari sektor tradisional seperti minyak mentah dan gas alam, beralih ke jaringan listrik yang menjadi kendala kunci baru.
Laporan menekankan bahwa sistem jaringan listrik di Amerika Serikat dan Eropa umumnya sudah tua, dan sebagian besar sudah mendekati usia pakai yang dirancang. Keadaan ini menjadikan jaringan listrik sebagai titik lemah dalam sistem keamanan energi. Dengan cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan meningkatnya ketegangan geopolitik, pentingnya jaringan listrik di bidang pertahanan dan kecerdasan buatan semakin menonjol, dan telah menjadi titik fokus utama dalam keamanan nasional.
Analis Goldman Sachs menunjukkan bahwa pertumbuhan cepat permintaan listrik sedang memberikan tekanan besar pada pasar regional. Diperkirakan pada tahun 2030, sebagian besar pasar listrik regional di Amerika Serikat akan menghadapi situasi ketegangan pasokan. Tren ini menyoroti urgensi peningkatan jaringan.
Dalam konteks ini, tembaga sebagai bahan inti dalam pembangunan jaringan listrik, nilai strategisnya meningkat secara signifikan. Goldman Sachs percaya bahwa tembaga sedang menjadi "minyak" di era baru. Diperkirakan bahwa hingga akhir dekade ini, pembangunan jaringan listrik dan infrastruktur tenaga akan mendorong permintaan tembaga global meningkat sekitar 60%, setara dengan tambahan permintaan satu Amerika Serikat.
Berdasarkan faktor-faktor ini, Goldman Sachs memiliki pandangan optimis terhadap harga tembaga, memperkirakan bahwa pada tahun 2027 harga tembaga dapat mencapai 10.750 dolar AS per ton. Prediksi ini mencerminkan dorongan besar dari peningkatan jaringan listrik terhadap permintaan tembaga, serta posisi penting tembaga dalam pola keamanan energi di masa depan.
Secara keseluruhan, seiring dengan jaringan listrik yang menjadi inti baru keamanan energi, kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur terkait akan membawa peluang pasar yang besar bagi bahan kunci seperti tembaga. Tren ini tidak hanya mempengaruhi pasar komoditas, tetapi juga secara mendalam mencerminkan perubahan dalam pola keamanan energi global.