Setelah berjuang di pasar Aset Kripto selama delapan tahun, ketika akun saya akhirnya melampaui satu juta, saya memahami sebuah kebenaran dengan mendalam: semua keuntungan pada dasarnya berasal dari pemahaman yang mendalam tentang hukum pasar dasar.
Dari awal sepuluh ribu dolar, hingga aset tumbuh seribu kali lipat, kesuksesan saya tidak bergantung pada informasi dalam atau algoritma yang kompleks. Sebaliknya, saya selalu berpegang pada empat hukum pasar: tren adalah raja, dorongan inersia, regresi ke rata-rata, dan siklus. Hukum-hukum ini bertahan lama karena mereka berakar pada sifat manusia yang abadi.
Tidak peduli bagaimana perubahan zaman, pola perilaku peserta pasar tampaknya tidak pernah berubah. Ketika pasar mulai naik, kebanyakan orang masih ragu-ragu; ketika tren mempercepat, mereka sering kali membabi buta membeli pada harga tinggi; akhirnya, saat nilai kembali, mereka panik menjual. Pola siklus ini selalu konsisten.
Orang mungkin bertanya, di era kecerdasan buatan yang dominan saat ini, apakah hukum-hukum tradisional ini masih berlaku? Berdasarkan pengalaman praktis saya, mesin memang dapat mengoptimalkan eksekusi perdagangan, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan perilaku massa yang didorong oleh sifat manusia. Model kuantitatif dapat menangkap fluktuasi data, tetapi sulit untuk memprediksi perilaku tidak rasional selama penjualan panik, dan lebih sulit lagi untuk sepenuhnya memahami gelembung berkelanjutan yang didorong oleh emosi FOMO (Fear of Missing Out). Justru "faktor kemanusiaan" yang sulit diukur inilah yang membuat empat hukum ini tetap berlaku.
Banyak trader terlalu fokus pada sistem perdagangan yang rumit, namun sering kali terjebak dalam perangkap optimisasi berlebihan. Inti dari profit yang sebenarnya terletak pada mengubah pola sederhana menjadi disiplin perdagangan yang teguh: masuk dengan tegas saat tren mulai muncul, memanfaatkan inersia pasar untuk memaksimalkan profit, keluar tepat waktu berdasarkan sinyal regresi, dan menerapkan proses ini di setiap siklus perdagangan.
Pasar Aset Kripto tidak pernah kekurangan cerita legendaris tentang keuntungan besar dalam jangka pendek, tetapi yang dapat menghasilkan keuntungan stabil selama sepuluh tahun selalu adalah trader yang memahami sifat manusia dan menghormati hukum pasar.
Harap diingat, meskipun pola candlestick dapat berubah dan bidang investasi yang populer dapat berganti, namun sifat dasar manusia berupa keserakahan dan ketakutan tetap sama. Dan hukum pasar yang dibangun di atas dasar sifat manusia yang abadi ini adalah kunci kemenangan yang benar-benar bisa melewati pasar naik dan turun.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Setelah berjuang di pasar Aset Kripto selama delapan tahun, ketika akun saya akhirnya melampaui satu juta, saya memahami sebuah kebenaran dengan mendalam: semua keuntungan pada dasarnya berasal dari pemahaman yang mendalam tentang hukum pasar dasar.
Dari awal sepuluh ribu dolar, hingga aset tumbuh seribu kali lipat, kesuksesan saya tidak bergantung pada informasi dalam atau algoritma yang kompleks. Sebaliknya, saya selalu berpegang pada empat hukum pasar: tren adalah raja, dorongan inersia, regresi ke rata-rata, dan siklus. Hukum-hukum ini bertahan lama karena mereka berakar pada sifat manusia yang abadi.
Tidak peduli bagaimana perubahan zaman, pola perilaku peserta pasar tampaknya tidak pernah berubah. Ketika pasar mulai naik, kebanyakan orang masih ragu-ragu; ketika tren mempercepat, mereka sering kali membabi buta membeli pada harga tinggi; akhirnya, saat nilai kembali, mereka panik menjual. Pola siklus ini selalu konsisten.
Orang mungkin bertanya, di era kecerdasan buatan yang dominan saat ini, apakah hukum-hukum tradisional ini masih berlaku? Berdasarkan pengalaman praktis saya, mesin memang dapat mengoptimalkan eksekusi perdagangan, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan perilaku massa yang didorong oleh sifat manusia. Model kuantitatif dapat menangkap fluktuasi data, tetapi sulit untuk memprediksi perilaku tidak rasional selama penjualan panik, dan lebih sulit lagi untuk sepenuhnya memahami gelembung berkelanjutan yang didorong oleh emosi FOMO (Fear of Missing Out). Justru "faktor kemanusiaan" yang sulit diukur inilah yang membuat empat hukum ini tetap berlaku.
Banyak trader terlalu fokus pada sistem perdagangan yang rumit, namun sering kali terjebak dalam perangkap optimisasi berlebihan. Inti dari profit yang sebenarnya terletak pada mengubah pola sederhana menjadi disiplin perdagangan yang teguh: masuk dengan tegas saat tren mulai muncul, memanfaatkan inersia pasar untuk memaksimalkan profit, keluar tepat waktu berdasarkan sinyal regresi, dan menerapkan proses ini di setiap siklus perdagangan.
Pasar Aset Kripto tidak pernah kekurangan cerita legendaris tentang keuntungan besar dalam jangka pendek, tetapi yang dapat menghasilkan keuntungan stabil selama sepuluh tahun selalu adalah trader yang memahami sifat manusia dan menghormati hukum pasar.
Harap diingat, meskipun pola candlestick dapat berubah dan bidang investasi yang populer dapat berganti, namun sifat dasar manusia berupa keserakahan dan ketakutan tetap sama. Dan hukum pasar yang dibangun di atas dasar sifat manusia yang abadi ini adalah kunci kemenangan yang benar-benar bisa melewati pasar naik dan turun.