Jenderal Brigade Alireza Tangsiri, komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, telah meluncurkan peringatan tentang penutupan yang akan datang Selat Hormuz untuk kapal-kapal AS dan Eropa. Pernyataan ini muncul dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Selat Hormuz, jalur maritim penting yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab, bertanggung jawab atas transit sekitar 20% dari pasokan minyak dunia. Setiap gangguan pada jalur ini dapat memiliki dampak signifikan pada harga minyak mentah secara global dan pada ekonomi berbagai negara.
Penutupan Selat yang mungkin terjadi dapat memicu serangkaian konsekuensi:
| Efek yang mungkin | Dampak potensial | |-------------------|-------------------| | Harga Minyak | Peningkatan yang Signifikan | | Perdagangan internasional | Dampak parah | | Ekonomi India | Penurunan PDB sebesar 0,5% |
Perlu dicatat bahwa ini bukan kali pertama Jenderal Tangsiri mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Di masa lalu, ia telah menggunakan peringatan ini sebagai respons terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap industri minyak Iran.
Dalam perannya sebagai pemimpin Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (CGRI), Tangsiri telah berulang kali menyatakan kesediaan Iran untuk menghadapi ancaman eksternal. Pernyataannya telah mencakup peringatan langsung kepada kapal-kapal Amerika Serikat dan internasional yang berlayar di Teluk Persia.
Penting untuk dicatat bahwa, meskipun ada ancaman berulang dari Iran untuk menutup Selat Hormuz, hingga saat ini belum ada tindakan yang terwujud dalam hal ini. Situasi ini mungkin dapat dijelaskan, sebagian, oleh ketergantungan Iran sendiri terhadap ekspor yang berasal dari negara-negara penghasil minyak di kawasan tersebut.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Jenderal Brigade Alireza Tangsiri, komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, telah meluncurkan peringatan tentang penutupan yang akan datang Selat Hormuz untuk kapal-kapal AS dan Eropa. Pernyataan ini muncul dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Selat Hormuz, jalur maritim penting yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab, bertanggung jawab atas transit sekitar 20% dari pasokan minyak dunia. Setiap gangguan pada jalur ini dapat memiliki dampak signifikan pada harga minyak mentah secara global dan pada ekonomi berbagai negara.
Penutupan Selat yang mungkin terjadi dapat memicu serangkaian konsekuensi:
| Efek yang mungkin | Dampak potensial |
|-------------------|-------------------|
| Harga Minyak | Peningkatan yang Signifikan |
| Perdagangan internasional | Dampak parah |
| Ekonomi India | Penurunan PDB sebesar 0,5% |
Perlu dicatat bahwa ini bukan kali pertama Jenderal Tangsiri mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Di masa lalu, ia telah menggunakan peringatan ini sebagai respons terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap industri minyak Iran.
Dalam perannya sebagai pemimpin Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (CGRI), Tangsiri telah berulang kali menyatakan kesediaan Iran untuk menghadapi ancaman eksternal. Pernyataannya telah mencakup peringatan langsung kepada kapal-kapal Amerika Serikat dan internasional yang berlayar di Teluk Persia.
Penting untuk dicatat bahwa, meskipun ada ancaman berulang dari Iran untuk menutup Selat Hormuz, hingga saat ini belum ada tindakan yang terwujud dalam hal ini. Situasi ini mungkin dapat dijelaskan, sebagian, oleh ketergantungan Iran sendiri terhadap ekspor yang berasal dari negara-negara penghasil minyak di kawasan tersebut.