Sebagai penerbit stablecoin USDT terbesar di dunia, Tether sedang bangkit dengan kecepatan yang mengagumkan, menjadi kekuatan baru yang tidak bisa diabaikan di dunia keuangan. Model bisnisnya sederhana dan efisien: menerbitkan token USDT yang terikat 1:1 dengan USD, dan menginvestasikan sebagian besar USD yang diperoleh ke dalam obligasi pemerintah AS.

Dengan volume peredaran USDT yang melampaui 120 miliar USD, Tether telah menjadi salah satu pemegang utang pemerintah AS terbesar di dunia, mengalahkan negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Jerman, dan berada di peringkat 20 teratas. Dalam lingkungan suku bunga tinggi saat ini, Tether mendapatkan pendapatan bunga yang cukup besar melalui kepemilikan obligasi pemerintah yang signifikan. Diperkirakan pada tahun 2024, perusahaan yang memiliki kurang dari 200 karyawan ini akan menghasilkan keuntungan sebesar 13 miliar USD, setara dengan raksasa keuangan seperti Goldman Sachs dan JPMorgan Chase.

Keberhasilan Tether sangat bergantung pada penggunaan luas USDT di seluruh dunia, terutama di pasar yang sedang berkembang. Bagi ratusan juta orang yang tinggal di negara dengan inflasi tinggi dan ketidakstabilan mata uang, USDT telah menjadi de facto dolar digital, yang merupakan alat penting untuk tabungan dan transaksi bisnis. Menurut CEO Tether, saat ini USDT memiliki lebih dari 400 juta pengguna, dengan pertumbuhan 35 juta setiap kuartal.

Namun, Tether tidak berhenti pada pencapaian yang ada. Sejak 2022, perusahaan telah berkomitmen untuk mendiversifikasi bisnis dan mengoptimalkan neraca. Langkah strategis ini tidak hanya menunjukkan posisi kepemimpinan Tether di bidang keuangan digital, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap perkembangan berkelanjutan jangka panjang.

Seiring dengan semakin pentingnya posisi mata uang digital dalam sistem keuangan global, jalur perkembangan Tether jelas patut diperhatikan. Ini tidak hanya mewakili penggabungan antara keuangan tradisional dan ekonomi digital yang sedang berkembang, tetapi juga dapat menjadi pertanda perubahan besar dalam lanskap keuangan global. Ke depan, apakah Tether dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhannya, dan bagaimana cara menangani tantangan regulasi yang mungkin muncul, akan menjadi fokus perhatian industri.