CoinVoice melaporkan langsung, pada konferensi Token 2049 di Singapura tahun ini, CEO Polychain Olaf Carlson Wee membagikan pidato utama bertema "meme koin adalah pasar informasi."
Olaf mengamati bahwa ada perbedaan besar dalam sikap antara investor institusi dan ritel terhadap koin meme. Investor institusi melihat koin meme sebagai perjudian dan permainan bernilai nol, tetapi di balik antusiasme ritel sebenarnya ada alasan yang lebih mendalam: karakteristik yang memiliki dimensi sosial.
Dia menunjukkan bahwa saat ini monetisasi pengaruh KOL sangat tidak efisien, perlu mendapatkan keuntungan melalui kontrak endorsement di luar platform media sosial, dan platform itu sendiri tidak dapat membagi keuntungan. Nilai inti dari koin meme terletak pada aspek sosialnya, yaitu perilaku transaksi "alamat pelacakan", yang pada dasarnya adalah memprediksi potensi penyebaran virus dari konten.
Olaf percaya bahwa setiap pos dapat dicetak menjadi koin, dan dengan meneruskan pos tersebut, pengguna akan mendapatkan keuntungan, menggunakan kekuatan pasar untuk menggantikan algoritma dalam menentukan urutan konten. Pengguna dengan konten yang viral akan langsung mendapatkan penghasilan, dan dalam model ini, platform dapat mendapatkan keuntungan melalui biaya transaksi alih-alih iklan, serta akun pengguna menjadi dapat diperdagangkan. Ia percaya ini akan mengubah ekosistem media sosial secara drastis, menjadikan komunitas sebagai alat transaksi yang bernilai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
CEO Polychain Olaf Carlson Wee: Sikap investor institusi dan investor ritel terhadap koin meme menunjukkan perbedaan besar.
CoinVoice melaporkan langsung, pada konferensi Token 2049 di Singapura tahun ini, CEO Polychain Olaf Carlson Wee membagikan pidato utama bertema "meme koin adalah pasar informasi."
Olaf mengamati bahwa ada perbedaan besar dalam sikap antara investor institusi dan ritel terhadap koin meme. Investor institusi melihat koin meme sebagai perjudian dan permainan bernilai nol, tetapi di balik antusiasme ritel sebenarnya ada alasan yang lebih mendalam: karakteristik yang memiliki dimensi sosial.
Dia menunjukkan bahwa saat ini monetisasi pengaruh KOL sangat tidak efisien, perlu mendapatkan keuntungan melalui kontrak endorsement di luar platform media sosial, dan platform itu sendiri tidak dapat membagi keuntungan. Nilai inti dari koin meme terletak pada aspek sosialnya, yaitu perilaku transaksi "alamat pelacakan", yang pada dasarnya adalah memprediksi potensi penyebaran virus dari konten.
Olaf percaya bahwa setiap pos dapat dicetak menjadi koin, dan dengan meneruskan pos tersebut, pengguna akan mendapatkan keuntungan, menggunakan kekuatan pasar untuk menggantikan algoritma dalam menentukan urutan konten. Pengguna dengan konten yang viral akan langsung mendapatkan penghasilan, dan dalam model ini, platform dapat mendapatkan keuntungan melalui biaya transaksi alih-alih iklan, serta akun pengguna menjadi dapat diperdagangkan. Ia percaya ini akan mengubah ekosistem media sosial secara drastis, menjadikan komunitas sebagai alat transaksi yang bernilai.