Dengan mendalami MITO, kami menemukan bahwa ini bukan hanya alat cross-chain yang ditujukan untuk pengguna biasa, melainkan juga "inkubator likuiditas" dari blockchain modular yang muncul. Saat ini, banyak blockchain baru yang teknologinya canggih sering menghadapi tantangan nilai total terkunci (TVL) yang tidak cukup pada tahap awal peluncuran, terpaksa bergantung pada subsidi tinggi untuk menarik modal jangka pendek, tetapi begitu subsidi dihentikan, likuiditas akan cepat menghilang. Model likuiditas ekosistem Mitosis (EOL) secara tepat menawarkan solusi untuk masalah ini.

Model EOL mengumpulkan dana kecil dari individu menjadi kolam likuiditas besar melalui mekanisme tata kelola organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Jaringan publik yang muncul hanya perlu mengajukan proposal tata kelola Mitosis untuk dapat menggunakan kolam dana ini. Misalnya, sebuah blockchain modular yang baru muncul ingin menarik likuiditas stablecoin, tidak perlu menginvestasikan banyak dana untuk insentif, cukup dengan meyakinkan komunitas MITO untuk memberikan suara, USDC dalam kolam EOL dapat dikerahkan ke blockchain tersebut melalui penyimpanan multi-rantai. Investor kecil yang berpartisipasi dapat memperoleh pendapatan lintas rantai melalui miAssets. Dalam proses ini, token MITO tidak hanya merupakan simbol hak suara, tetapi juga "tiket masuk" untuk berpartisipasi dalam pembagian pendapatan — semakin besar jumlah kepemilikan token, semakin besar hak suara, semakin dapat mempengaruhi aliran dana ke proyek yang dianggap potensial.

Model inovatif ini menjadikan MITO sebagai jembatan penting yang menghubungkan modal dengan ekosistem baru yang sedang berkembang. Saat ini, MITO telah menjalin kemitraan dengan protokol cross-chain seperti Hyperlane dan terhubung dengan lebih dari sepuluh blockchain publik. Jika dapat terus menyaring proyek-proyek berkualitas, nilai ekosistem MITO diharapkan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan blockchain publik tersebut. Namun, model ini juga menghadapi tantangan dalam kemampuan penyaringan proyek, jika terlalu banyak berinvestasi di blockchain publik yang berkualitas rendah, hal ini dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan dana dan menggoyahkan kepercayaan pengguna.

Strategi pengembangan MITO mencerminkan tren inovasi di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi), menyediakan cara yang baru untuk mendapatkan likuiditas bagi proyek blockchain yang sedang berkembang. Namun, keberhasilan jangka panjangnya akan tergantung pada kualitas keputusan komunitas dan tingkat penerimaan pasar terhadap model ini. Seiring dengan evolusi terus-menerus industri blockchain, proyek inovatif seperti MITO mungkin memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem cross-chain di masa depan.