Apakah harga emas masih bisa pump? Logika harga emas yang wajib dibaca untuk tahun 2025.

Setelah emas menembus $4400 ke level tertinggi baru pada bulan Oktober, turun selama dua hari dan menembus $4100. Banyak orang bingung: Apakah sekarang saatnya untuk buy the dip atau catch a falling knife?

Sebenarnya, memahami mengapa harga emas naik dapat membantu kita menghadapi fluktuasi selanjutnya dengan tenang.

Tiga Pendorong Kenaikan Harga Emas

Pertama, permintaan hedging yang dihasilkan dari kebijakan tarif Trump. Ketidakpastian meningkat → emosi hedging memanas → emas menjadi populer. Ini adalah pemicu pesta harga emas pada tahun 2025.

Kedua, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Data ekonomi Amerika menunjukkan pasar tenaga kerja yang lemah dan tekanan penurunan yang meningkat, sehingga dana pasar beralih ke emas sebagai pelindung. Di sini ada detail: Penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada FOMC September sesuai dengan ekspektasi, tetapi Powell mengatakan itu adalah “penurunan suku bunga berbasis manajemen risiko” dan bukan penurunan suku bunga yang berkelanjutan, hasilnya membekukan semangat pasar dan harga emas juga turun. Ini menunjukkan bahwa harga emas sangat sensitif terhadap ekspektasi penurunan suku bunga.

Mengapa? Karena tingkat bunga riil = tingkat bunga nominal - tingkat inflasi, penurunan suku bunga secara langsung menekan tingkat bunga nominal, tingkat bunga riil turun → harga emas naik. Sebaliknya juga berlaku.

Ketiga, bank sentral global meningkatkan kepemilikan secara besar-besaran. Bank sentral Tiongkok mulai mempercepat pembelian emas sejak Maret 2022, data dari Dewan Emas Dunia menunjukkan bahwa pada paruh pertama 2025, bank sentral global melakukan pembelian bersih sebanyak 123 ton, dengan penambahan 22 ton pada bulan Juni. 73% bank sentral yang disurvei percaya bahwa proporsi dolar AS akan menurun dalam lima tahun ke depan, sedangkan proporsi emas, euro, dan yuan akan meningkat. Negara-negara perlu mendiversifikasi risiko dolar AS, dan emas telah menjadi mata uang keras.

Bagaimana Pandangan Institusi

JPMorgan mengubah target harga Q4 2026 menjadi 5055 dolar AS/ons, menyatakan bahwa penyesuaian kali ini adalah “penyesuaian yang sehat”. Goldman Sachs mempertahankan target 4900 dolar AS. Bank of America lebih agresif, menyebutkan angka 6000 dolar AS.

Apakah investor ritel masih bisa ikut sekarang?

Trader Jangka Pendek: Cocok digunakan di pasar yang bergejolak. Likuiditas cukup, ada pola naik turun yang jelas, dan kekuatan bullish serta bearish dapat terlihat dengan mudah. Namun, pemula jangan sekali-kali mengejar harga tinggi secara membabi buta, coba gunakan uang sedikit untuk percobaan, dan atur stop loss dengan baik.

Pemegang Jangka Panjang: Siapkan mental dengan baik. Tidak masalah jika melihat ke depan dengan optimis, tetapi penting untuk mempertimbangkan apakah Anda dapat menahan fluktuasi yang tajam di antaranya (rata-rata amplitudo tahunan 19,4%, lebih tinggi dari S&P 500). Biaya transaksi emas fisik cukup tinggi (5%-20%), jangan taruh semua harta Anda di situ.

Investor Tipe Stabil: Tidak masalah jika emas menjadi bagian dari alokasi aset, tetapi jangan terlalu terfokus. Cara yang lebih cerdas adalah dengan memegangnya dalam jangka panjang sambil menangkap fluktuasi jangka pendek untuk memperbesar keuntungan—namun ini memerlukan pengalaman dan kemampuan kontrol risiko.

Peringatan Utama: Siklus emas sangat panjang (memerlukan tingkat sepuluh tahun untuk mempertahankan nilai), di tengah jalan bisa berlipat ganda atau terpotong setengah. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.