Data polling terbaru dari sebuah agen berita besar menunjukkan bahwa tingkat persetujuan presiden AS saat ini telah turun menjadi 38%. Meskipun banyak faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini, satu faktor menonjol yang tidak bisa diabaikan: krisis biaya hidup yang terus berlangsung yang sangat mempengaruhi rumah tangga Amerika.
Ini bukan indikator ekonomi abstrak. Orang-orang melihatnya setiap kali mereka berbelanja kebutuhan sehari-hari. Mereka merasakannya ketika tagihan jatuh tempo di akhir bulan. Apa yang membuat ini menjadi sangat signifikan? Titik-titik sakitnya langsung terkait dengan kebijakan unggulan pemerintahannya—terutama strategi tarif agresif yang telah mendorong kenaikan harga secara keseluruhan.
Bagi siapa pun yang mengamati pasar dan dampak kebijakan, ini langsung terhubung dengan tekanan inflasi dan daya beli konsumen. Ketika orang Amerika sehari-hari mengalami kesulitan finansial, hal ini berdampak pada segala hal mulai dari data ritel hingga selera risiko di pasar keuangan. Pendekatan tarif, yang dimaksudkan untuk melindungi industri domestik, malah menjadi pengingat harian tentang tekanan ekonomi bagi para pemilih.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RadioShackKnight
· 11-20 18:26
Masalah kehidupan masyarakat adalah yang paling serius.
Lihat AsliBalas0
HackerWhoCares
· 11-19 07:28
Masalah kehidupan paling mematikan.
Lihat AsliBalas0
LiquiditySurfer
· 11-19 07:27
Inflasi telah menjadi pembunuh terbesar
Lihat AsliBalas0
ProbablyNothing
· 11-19 07:25
Kehidupan lebih penting daripada Gunung Tai.
Lihat AsliBalas0
CounterIndicator
· 11-19 07:10
Dukungan rendah lagi bagaimana
Lihat AsliBalas0
SilentObserver
· 11-19 07:04
Masalah kehidupan masyarakat adalah yang paling penting.
Data polling terbaru dari sebuah agen berita besar menunjukkan bahwa tingkat persetujuan presiden AS saat ini telah turun menjadi 38%. Meskipun banyak faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini, satu faktor menonjol yang tidak bisa diabaikan: krisis biaya hidup yang terus berlangsung yang sangat mempengaruhi rumah tangga Amerika.
Ini bukan indikator ekonomi abstrak. Orang-orang melihatnya setiap kali mereka berbelanja kebutuhan sehari-hari. Mereka merasakannya ketika tagihan jatuh tempo di akhir bulan. Apa yang membuat ini menjadi sangat signifikan? Titik-titik sakitnya langsung terkait dengan kebijakan unggulan pemerintahannya—terutama strategi tarif agresif yang telah mendorong kenaikan harga secara keseluruhan.
Bagi siapa pun yang mengamati pasar dan dampak kebijakan, ini langsung terhubung dengan tekanan inflasi dan daya beli konsumen. Ketika orang Amerika sehari-hari mengalami kesulitan finansial, hal ini berdampak pada segala hal mulai dari data ritel hingga selera risiko di pasar keuangan. Pendekatan tarif, yang dimaksudkan untuk melindungi industri domestik, malah menjadi pengingat harian tentang tekanan ekonomi bagi para pemilih.