Kemarin malam, platform kepatuhan terkemuka meluncurkan produk hasil USDC dengan tingkat pengembalian tahunan sebesar 10.8% di jaringan Base, yang telah menimbulkan gelombang besar di komunitas.

Namun, yang benar-benar menarik perhatian saya bukanlah tingkat pengembalian itu sendiri, melainkan teknologi dasar yang mendukung produk ini—protokol Morpho.

Proyek ini yang selama ini cukup rendah hati di bidang pinjaman DeFi, saat ini sedang melakukan sesuatu yang cukup menarik: ia berubah menjadi infrastruktur bagi lembaga keuangan tradisional untuk mendapatkan penghasilan di blockchain.

**Fenomena yang layak dipikirkan**

Bayangkan gambaran ini: sebuah platform perdagangan berlisensi dengan ratusan juta pengguna meluncurkan produk keuangan yang tampak sangat tradisional. Antarmuka pengguna yang sederhana, operasi yang sangat mudah dipahami, tetapi kenyataannya penghasilannya berasal dari mekanisme bank Morpho.

Ini bukan hanya integrasi di tingkat teknologi. Ini lebih seperti eksperimen penggabungan dua mode keuangan.

Ketika pengguna biasa dengan mudah membeli produk semacam ini di platform tersebut, mereka sebenarnya sudah secara tidak langsung ikut serta dalam keuangan terdesentralisasi, hanya saja seluruh prosesnya disembunyikan dengan baik oleh teknologi Morpho.

**Mengapa Morpho?**

Lembaga akan memilihnya terutama karena beberapa alasan:

Pertama, efisiensi pemanfaatan modal yang tinggi. Mekanisme pencocokan peer-to-peer Morpho, sangat menarik bagi lembaga yang membutuhkan pengendalian biaya yang ketat.

Kedua, desain modul risiko. Setiap kolam dana relatif independen; jika satu kolam bermasalah, tidak akan mempengaruhi bagian lain.

Selanjutnya, dari segi arsitektur, sistem ini dirancang agar ramah terhadap kepatuhan. Sistem ini sudah mempertimbangkan kebutuhan pengawasan lembaga saat dirancang, sehingga auditnya relatif jelas.