Satu Artikel untuk Memahami DAO: Eksperimen Demokrasi di Blockchain

Kalau bicara soal DAO (Organisasi Otonom Terdesentralisasi), banyak orang masih bingung. Sederhananya, DAO itu seperti perusahaan tanpa CEO dan tanpa dewan direksi—semua keputusan diambil lewat voting komunitas.

Sebenarnya, DAO itu apa?

Perusahaan tradisional dikelola oleh segelintir orang, sedangkan DAO sebaliknya: anggota yang memegang token tata kelola punya hak suara untuk menentukan arah proyek. Contohnya, pemegang token UNI Uniswap bisa voting soal biaya platform, peluncuran fitur baru, dan lain-lain, tanpa perantara yang ambil untung.

Model seperti ini terdengar demokratis, tapi praktiknya ada masalah: kalau mayoritas token dipegang oleh segelintir “ikan paus”, “demokrasi” berubah jadi pemerintahan minoritas. Meski begitu, DAO tetap mewakili cara berorganisasi yang benar-benar baru.

Ada berapa jenis DAO?

Protocol DAO: Dipakai proyek DeFi untuk mengatur diri sendiri, seperti Uniswap, Aave.

Venture DAO: Sekelompok orang patungan investasi ke proyek baru. Dulu cuma investor profesional yang bisa main, sekarang investor ritel juga bisa ikut.

Social DAO: Misalnya Bored Ape Yacht Club, hanya pemegang NFT BAYC yang bisa masuk. Pada dasarnya ini klub sosial eksklusif.

Collector DAO: Urunan untuk beli NFT mahal, seperti ConstitutionDAO yang pernah berusaha membeli naskah asli Konstitusi AS (meski akhirnya gagal, tapi berhasil mengumpulkan dana US$47 juta).

Grant DAO: Membiayai proyek baru, mirip venture capital tapi lebih demokratis.

Contoh DAO Terkenal

Uniswap: DEX terbesar, segalanya dikendalikan pemegang token UNI, termasuk keputusan deploy di Polygon untuk menurunkan gas fee.

Aave: Protokol pinjam-meminjam, token AAVE memberi hak voting nyata. Menariknya, mereka punya mekanisme “Guardian”, di mana penjaga terpilih bisa membatalkan proposal berbahaya.

Decentraland: Proyek metaverse, pemegang token MANA voting soal NFT mana yang boleh listing, dan bagaimana mengelola lahan virtual.

OpenDAO: Bagi-bagi token gratis, 2021 mereka airdrop token SOS ke pengguna OpenSea, dan rencananya 20% treasury dipakai ganti rugi korban penipuan NFT.

Kelebihan vs Kekurangan DAO

Kelebihan:

• Demokratis dan transparan, semua voting tercatat di blockchain dan tidak bisa diubah
• Risiko tersebar, kalau gagal semua ikut menanggung
• Akses mudah, cukup beli token untuk ikut serta
• Partisipasi komunitas tinggi, mudah menciptakan efek penggemar

Kekurangan:

• Sulit diawasi, tidak ada sosok yang bisa dimintai tanggung jawab
• Kekuasaan tetap bisa terpusat (token dipegang segelintir orang)
• Efisiensi rendah, apa-apa harus voting
• Kalau ada bug di kode, bisa hancur total (sudah ada beberapa DAO yang tumbang karena ini)
• Status hukum masih belum jelas

Bagaimana Cara Ikut DAO?

Mau gabung: Cari DAO yang sesuai minat, beli tokennya, masuk komunitas Discord, lalu ikut voting.

Mau bikin: Kumpulkan orang yang sevisi, terbitkan token, tentukan aturan voting, selesai.

Mau investasi: Langsung beli token tata kelola DAO di exchange, sama saja seperti bertaruh pada masa depan proyek tersebut.

Prospek ke Depan?

DAO memang menarik, tapi masih tahap eksperimen. Setelah Web3 makin umum, lebih banyak orang akan paham mekanismenya. Tantangannya: developer harus bisa mengatasi risiko bug, area abu-abu regulasi, dan masalah efisiensi tata kelola.

Kesimpulan: DAO adalah eksperimen sosial paling menarik di blockchain, menggabungkan semangat demokrasi dan peluang investasi, tapi risikonya juga tinggi. Kalau tertarik, mulai saja dengan nominal kecil, jangan langsung all-in.