Bagaimana Wormhole Membuat 30 Rantai "Tersambung Tanpa Hambatan"? Mengungkap Rahasia Komunikasi Lintas Rantai

Protokol cross-chain dalam dua tahun terakhir memang ramai diperbincangkan, tapi yang benar-benar bisa menghubungkan lebih dari 30 blockchain publik, Wormhole adalah salah satunya.

Ada tiga fitur inti utama:

1. Data/token bisa bergerak lintas chain dengan mudah — Koinmu ada di Solana, ingin digunakan di Ethereum? Wormhole langsung bantu lintas chain, tanpa perlu lewat DEX.

2. Aset asli tetap mempertahankan atribut saat lintas chain — Ini kuncinya. Dulu, aset lintas chain biasanya berupa “token wrapped” yang menyebabkan likuiditas terpecah. Kerangka kerja NTT (Native Token Transfer) Wormhole memastikan hak tata kelola dan staking-mu tetap berlaku di chain mana pun. Sederhananya: tokenmu lintas chain tanpa kehilangan hak.

3. Node Guardian sebagai penjamin — Wormhole bukan validasi satu chain, melainkan mengandalkan konfirmasi kolektif node Guardian terdistribusi, mirip dompet multi-signature. Keamanannya didukung oleh komite Uniswap.

Peningkatan di lapisan data juga signifikan: Kecepatan query <1 detik, biaya turun 84%. Untuk aplikasi DeFi, membaca data harga lintas chain tidak lagi menjadi bottleneck.

Fungsi token W: tata kelola + biaya transaksi + hadiah mining. Total suplai 1 miliar, yang beredar 180 juta. Ini membuktikan Wormhole telah berevolusi dari titik ke titik (Ethereum-Solana) menjadi “jaringan lintas chain” yang utuh.

Pada dasarnya, Wormhole menyelesaikan masalah lama: setiap blockchain publik seperti pulau terpisah, pengguna terjebak di satu ekosistem. Tujuan Wormhole adalah membuat aplikasi DeFi bisa berjalan di banyak chain sekaligus, sehingga pengguna tidak merasakan adanya batasan chain—itulah bentuk Web3 yang matang.

Saat ini mendukung Ethereum, Solana, BNB Chain, dan lebih dari 30 chain lainnya, serta digunakan oleh lebih dari 200 aplikasi. Persaingan ke depan adalah siapa yang memiliki infrastruktur lintas chain paling stabil dan biaya paling rendah.