#美联储货币政策 Melihat ke belakang, kebijakan moneter The Fed selalu mengguncang pasar. Kali ini, Ketua Federal Reserve Atlanta, Bostic, mengumumkan pensiun, yang tak pelak membuat orang teringat pada insiden tahun 2021. Saat itu, dua ketua The Fed mengundurkan diri karena masalah keuangan, dan kini Bostic pun tak luput dari nasib serupa. Pemandangan ini seolah sejarah terulang kembali, yang memunculkan pertanyaan tentang krisis kredibilitas The Fed.
Dari perspektif sejarah, kebijakan The Fed selalu bergoyang antara sikap hawkish dan dovish. Bostic sebagai perwakilan kubu hawkish, pensiunnya jelas akan melemahkan suara keras di internal The Fed. Ini mengingatkan saya pada pelajaran inflasi tak terkendali di tahun 1970-an, ketika kebijakan moneter yang terlalu longgar membawa malapetaka. Kini, menghadapi tekanan inflasi, Bostic tetap bersikukuh bahwa inflasi adalah "risiko yang lebih jelas dan mendesak", kewaspadaan seperti ini patut diapresiasi.
Namun, tekanan politik selalu membayangi. Keraguan pemerintahan Trump terhadap The Fed sangat mirip dengan tekanan pemerintahan Johnson di tahun 1960-an terhadap The Fed. Sejarah mengajarkan kita bahwa menjaga independensi bank sentral sangatlah penting. Kepergian Bostic, akankah memengaruhi independensi pengambilan keputusan The Fed? Pertanyaan ini patut kita renungkan.
Menatap ke depan, arah kebijakan The Fed akan terus memengaruhi pasar global. Sebagai saksi, kita sebaiknya mengambil pelajaran dari sejarah dan mencermati setiap perubahan kebijakan beserta logika mendalam di baliknya. Bagaimanapun, memahami sejarah adalah kunci untuk menguasai masa kini dan memprediksi masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储货币政策 Melihat ke belakang, kebijakan moneter The Fed selalu mengguncang pasar. Kali ini, Ketua Federal Reserve Atlanta, Bostic, mengumumkan pensiun, yang tak pelak membuat orang teringat pada insiden tahun 2021. Saat itu, dua ketua The Fed mengundurkan diri karena masalah keuangan, dan kini Bostic pun tak luput dari nasib serupa. Pemandangan ini seolah sejarah terulang kembali, yang memunculkan pertanyaan tentang krisis kredibilitas The Fed.
Dari perspektif sejarah, kebijakan The Fed selalu bergoyang antara sikap hawkish dan dovish. Bostic sebagai perwakilan kubu hawkish, pensiunnya jelas akan melemahkan suara keras di internal The Fed. Ini mengingatkan saya pada pelajaran inflasi tak terkendali di tahun 1970-an, ketika kebijakan moneter yang terlalu longgar membawa malapetaka. Kini, menghadapi tekanan inflasi, Bostic tetap bersikukuh bahwa inflasi adalah "risiko yang lebih jelas dan mendesak", kewaspadaan seperti ini patut diapresiasi.
Namun, tekanan politik selalu membayangi. Keraguan pemerintahan Trump terhadap The Fed sangat mirip dengan tekanan pemerintahan Johnson di tahun 1960-an terhadap The Fed. Sejarah mengajarkan kita bahwa menjaga independensi bank sentral sangatlah penting. Kepergian Bostic, akankah memengaruhi independensi pengambilan keputusan The Fed? Pertanyaan ini patut kita renungkan.
Menatap ke depan, arah kebijakan The Fed akan terus memengaruhi pasar global. Sebagai saksi, kita sebaiknya mengambil pelajaran dari sejarah dan mencermati setiap perubahan kebijakan beserta logika mendalam di baliknya. Bagaimanapun, memahami sejarah adalah kunci untuk menguasai masa kini dan memprediksi masa depan.