Sumber: CoinEdition
Judul Asli: Stablecoin Tetap Kecil di Area Euro, Namun Ekspansi Global Picu Kekhawatiran ECB
Tautan Asli:
Analisis baru dari Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa stablecoin masih relatif kecil di kawasan euro. Namun, ekspansi global yang pesat dan keterkaitan yang semakin dalam dengan keuangan tradisional dapat menimbulkan risiko spillover yang signifikan jika pertumbuhan ini terus berlanjut tanpa pengawasan.
Pasar Stablecoin Capai Level Tertinggi Sepanjang Masa
Menurut ECB, total pasar stablecoin telah melampaui $280 miliar, mencapai rekor tertinggi baru dan kini mewakili sekitar 8% dari seluruh pasar kripto. Dua stablecoin berbasis dolar AS, Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), mendominasi pasar secara mutlak, menyumbang hampir 90% dari total pasokan.
Stablecoin yang didenominasikan dalam euro tetap marginal, dengan hanya €395 juta yang beredar, meskipun kerangka regulasi MiCA (MiCAR) telah sepenuhnya diterapkan di Uni Eropa.
ECB menyatakan bahwa regulasi global yang lebih jelas, termasuk US GENIUS Act dan aturan baru dari wilayah seperti Hong Kong, telah berkontribusi pada percepatan permintaan stablecoin baru-baru ini.
Perdagangan Kripto Masih Menjadi Kegunaan Inti
ECB mengamati bahwa stablecoin masih terutama digunakan dalam ekosistem kripto daripada pembayaran arus utama. Sekitar 80% dari seluruh perdagangan di bursa terpusat melibatkan stablecoin.
Lebih dari 70% aliran stablecoin melintasi antarwilayah, namun hanya ada sedikit bukti bahwa stablecoin banyak digunakan untuk remitansi. Kurang dari 1% aktivitas stablecoin tampaknya berasal dari transfer ritel. ECB menyimpulkan bahwa stablecoin masih menjadi “infrastruktur internal” untuk perdagangan kripto daripada alat keuangan secara umum.
Kaitan Meningkat ke Keuangan Tradisional Picu Risiko
Selain itu, bank sentral menyoroti peningkatan keterkaitan antara stablecoin dan pasar tradisional, khususnya obligasi pemerintah AS, sebagai potensi saluran terjadinya spillover.
Penerbit USDT dan USDC kini menjadi salah satu pemegang terbesar surat utang jangka pendek pemerintah AS, setara dengan dana pasar uang besar. ECB mencatat bahwa penarikan besar-besaran pada stablecoin utama dapat memicu penjualan aset secara cepat, sehingga menekan likuiditas pasar Treasury.
Dengan proyeksi stablecoin dapat mencapai $2 triliun pada 2028, risiko konsentrasi menjadi perhatian utama karena hanya dua penerbit yang saat ini menguasai sekitar 90% pasar.
Dampak pada Dana Simpanan Bank
Meskipun aturan UE (MiCA) melarang penerbit stablecoin membayar bunga, sehingga membuatnya kurang menarik, bank masih bisa menghadapi tekanan jika banyak nasabah memindahkan simpanan mereka. ECB memperingatkan bahwa pendanaan terkait stablecoin lebih tidak dapat diprediksi, dan gelombang penarikan mendadak dapat menekan likuiditas bank.
Celah Regulasi Jadi Perhatian Utama
Meski dengan aturan UE yang ketat, ECB melihat celah lintas batas sebagai risiko terbesar. Perbedaan aturan secara global, seperti persyaratan cadangan atau proses penebusan, bisa membuat penerbit beroperasi dengan cara yang melemahkan perlindungan investor.
Pada akhirnya, stablecoin belum digunakan secara luas dalam transaksi euro dan kaitannya dengan pasar euro masih kecil. Namun jika pertumbuhannya cepat, risikonya dapat meningkat. ECB menyoroti perlunya regulasi global yang terkoordinasi serta dukungan untuk peta jalan kripto G20 guna mencegah celah aturan dan membatasi risiko dari wilayah yang kurang diatur.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Stablecoin Tetap Kecil di Kawasan Euro, Namun Ekspansi Global Memicu Kekhawatiran ECB
Sumber: CoinEdition Judul Asli: Stablecoin Tetap Kecil di Area Euro, Namun Ekspansi Global Picu Kekhawatiran ECB Tautan Asli: Analisis baru dari Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa stablecoin masih relatif kecil di kawasan euro. Namun, ekspansi global yang pesat dan keterkaitan yang semakin dalam dengan keuangan tradisional dapat menimbulkan risiko spillover yang signifikan jika pertumbuhan ini terus berlanjut tanpa pengawasan.
Pasar Stablecoin Capai Level Tertinggi Sepanjang Masa
Menurut ECB, total pasar stablecoin telah melampaui $280 miliar, mencapai rekor tertinggi baru dan kini mewakili sekitar 8% dari seluruh pasar kripto. Dua stablecoin berbasis dolar AS, Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), mendominasi pasar secara mutlak, menyumbang hampir 90% dari total pasokan.
Stablecoin yang didenominasikan dalam euro tetap marginal, dengan hanya €395 juta yang beredar, meskipun kerangka regulasi MiCA (MiCAR) telah sepenuhnya diterapkan di Uni Eropa.
ECB menyatakan bahwa regulasi global yang lebih jelas, termasuk US GENIUS Act dan aturan baru dari wilayah seperti Hong Kong, telah berkontribusi pada percepatan permintaan stablecoin baru-baru ini.
Perdagangan Kripto Masih Menjadi Kegunaan Inti
ECB mengamati bahwa stablecoin masih terutama digunakan dalam ekosistem kripto daripada pembayaran arus utama. Sekitar 80% dari seluruh perdagangan di bursa terpusat melibatkan stablecoin.
Lebih dari 70% aliran stablecoin melintasi antarwilayah, namun hanya ada sedikit bukti bahwa stablecoin banyak digunakan untuk remitansi. Kurang dari 1% aktivitas stablecoin tampaknya berasal dari transfer ritel. ECB menyimpulkan bahwa stablecoin masih menjadi “infrastruktur internal” untuk perdagangan kripto daripada alat keuangan secara umum.
Kaitan Meningkat ke Keuangan Tradisional Picu Risiko
Selain itu, bank sentral menyoroti peningkatan keterkaitan antara stablecoin dan pasar tradisional, khususnya obligasi pemerintah AS, sebagai potensi saluran terjadinya spillover.
Penerbit USDT dan USDC kini menjadi salah satu pemegang terbesar surat utang jangka pendek pemerintah AS, setara dengan dana pasar uang besar. ECB mencatat bahwa penarikan besar-besaran pada stablecoin utama dapat memicu penjualan aset secara cepat, sehingga menekan likuiditas pasar Treasury.
Dengan proyeksi stablecoin dapat mencapai $2 triliun pada 2028, risiko konsentrasi menjadi perhatian utama karena hanya dua penerbit yang saat ini menguasai sekitar 90% pasar.
Dampak pada Dana Simpanan Bank
Meskipun aturan UE (MiCA) melarang penerbit stablecoin membayar bunga, sehingga membuatnya kurang menarik, bank masih bisa menghadapi tekanan jika banyak nasabah memindahkan simpanan mereka. ECB memperingatkan bahwa pendanaan terkait stablecoin lebih tidak dapat diprediksi, dan gelombang penarikan mendadak dapat menekan likuiditas bank.
Celah Regulasi Jadi Perhatian Utama
Meski dengan aturan UE yang ketat, ECB melihat celah lintas batas sebagai risiko terbesar. Perbedaan aturan secara global, seperti persyaratan cadangan atau proses penebusan, bisa membuat penerbit beroperasi dengan cara yang melemahkan perlindungan investor.
Pada akhirnya, stablecoin belum digunakan secara luas dalam transaksi euro dan kaitannya dengan pasar euro masih kecil. Namun jika pertumbuhannya cepat, risikonya dapat meningkat. ECB menyoroti perlunya regulasi global yang terkoordinasi serta dukungan untuk peta jalan kripto G20 guna mencegah celah aturan dan membatasi risiko dari wilayah yang kurang diatur.