Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana beberapa saham meroket di waktu baik sementara yang lain dengan tenang terus mencetak uang selama resesi? Itu bukan keberuntungan—itu adalah perbedaan antara dua jenis yang benar-benar berbeda: permainan kebutuhan vs. permainan mewah.
Pembuat Uang yang Membosankan: Saham Kebutuhan
Pikirkan tentang apa yang terjadi ketika dompet Anda semakin ketat. Anda masih perlu makan, mandi, dan menyikat gigi. Itulah mengapa perusahaan yang memproduksi makanan, produk kebersihan, dan barang-barang rumah tangga (seperti Proctor & Gamble, Costco, Kroger) pada dasarnya tahan resesi. Bahkan ketika pasar jatuh, orang tidak bisa hanya berhenti membeli kertas toilet.
Saham-saham ini adalah definisi dari “membosankan tetapi stabil”—mereka memberikan dividen yang konsisten dan tidak berfluktuasi secara liar. Selama penurunan pada tahun 2023, sementara sektor-sektor lain hancur, ETF kebutuhan seperti XLP sebenarnya mendapatkan keuntungan.
Pecandu Adrenalin: Saham Mewah
Sekarang balikkan skenarionya. Ketika uang mengalir dan kepercayaan memuncak, orang-orang menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak mereka butuhkan—pakaian desainer, tiket konser, pengeluaran liburan, mobil mewah (halo Tesla). Perusahaan hiburan seperti Live Nation, merek fashion seperti Ralph Lauren—hal-hal ini meledak di pasar bullish.
Tapi inilah yang menarik: begitu tingkat pengangguran meningkat atau suku bunga melonjak, konsumen akan menekan rem. Saham-saham ini sangat fluktuatif karena pengeluaran untuk barang tambahan adalah hal pertama yang dipotong.
Angka Tidak Bohong
Lihat apa yang sebenarnya terjadi:
November 2021 (masa kejayaan): Saham mewah naik 14,8%, staples membosankan hanya naik 1,09%
2022-2023 (kenaikan suku bunga + ketakutan resesi): ETF Mewah XLY anjlok 17,79%, sementara ETF kebutuhan pokok XLP naik 1,72%
Jadi Mana Yang Harus Anda Miliki?
Buku panduan sederhana:
Pasar bullish + suku bunga rendah → Investasikan pada discretionary ( mereka akan mengungguli segalanya )
Pasar bearish + kenaikan suku bunga → Beralih ke barang kebutuhan pokok ( tidur nyenyak, kumpulkan dividen )
Para profesional sejati tidak memilih sisi—mereka berputar di antara keduanya berdasarkan apa yang dilakukan Fed dan ekonomi. Saham kebutuhan adalah pelampung hidup Anda. Saham diskresioner adalah tiket lotere Anda. Anda membutuhkan keduanya, hanya saja pada waktu yang berbeda.
Metrik kunci: Perhatikan Indeks Harga Konsumen (CPI). CPI yang meningkat = suku bunga yang meningkat = bahaya bagi saham mewah, angin segar bagi barang kebutuhan pokok. Begitulah mekanismenya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bermain Pertahanan vs Menyerang: Dua Buku Pedoman Pasar Saham
Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana beberapa saham meroket di waktu baik sementara yang lain dengan tenang terus mencetak uang selama resesi? Itu bukan keberuntungan—itu adalah perbedaan antara dua jenis yang benar-benar berbeda: permainan kebutuhan vs. permainan mewah.
Pembuat Uang yang Membosankan: Saham Kebutuhan
Pikirkan tentang apa yang terjadi ketika dompet Anda semakin ketat. Anda masih perlu makan, mandi, dan menyikat gigi. Itulah mengapa perusahaan yang memproduksi makanan, produk kebersihan, dan barang-barang rumah tangga (seperti Proctor & Gamble, Costco, Kroger) pada dasarnya tahan resesi. Bahkan ketika pasar jatuh, orang tidak bisa hanya berhenti membeli kertas toilet.
Saham-saham ini adalah definisi dari “membosankan tetapi stabil”—mereka memberikan dividen yang konsisten dan tidak berfluktuasi secara liar. Selama penurunan pada tahun 2023, sementara sektor-sektor lain hancur, ETF kebutuhan seperti XLP sebenarnya mendapatkan keuntungan.
Pecandu Adrenalin: Saham Mewah
Sekarang balikkan skenarionya. Ketika uang mengalir dan kepercayaan memuncak, orang-orang menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak mereka butuhkan—pakaian desainer, tiket konser, pengeluaran liburan, mobil mewah (halo Tesla). Perusahaan hiburan seperti Live Nation, merek fashion seperti Ralph Lauren—hal-hal ini meledak di pasar bullish.
Tapi inilah yang menarik: begitu tingkat pengangguran meningkat atau suku bunga melonjak, konsumen akan menekan rem. Saham-saham ini sangat fluktuatif karena pengeluaran untuk barang tambahan adalah hal pertama yang dipotong.
Angka Tidak Bohong
Lihat apa yang sebenarnya terjadi:
Jadi Mana Yang Harus Anda Miliki?
Buku panduan sederhana:
Para profesional sejati tidak memilih sisi—mereka berputar di antara keduanya berdasarkan apa yang dilakukan Fed dan ekonomi. Saham kebutuhan adalah pelampung hidup Anda. Saham diskresioner adalah tiket lotere Anda. Anda membutuhkan keduanya, hanya saja pada waktu yang berbeda.
Metrik kunci: Perhatikan Indeks Harga Konsumen (CPI). CPI yang meningkat = suku bunga yang meningkat = bahaya bagi saham mewah, angin segar bagi barang kebutuhan pokok. Begitulah mekanismenya.