Aku scroll pesan pribadi jam 2 pagi, tiba-tiba lihat satu pesan yang langsung bikin mental aku down: "Bang, 500 ribu gue all in, bahkan pakai leverage ngejar hype, sekarang saldo tinggal 48 ribu doang, apa gue harus uninstall aplikasinya?" Di belakangnya ada tiga emoji nangis kejer. Skenario kayak gini, selama 8 tahun aku di dunia ini, udah lihat lebih dari seratus kali.

Aku udah mulai terjun ke pasar ini dari tahun 2017, dari kegilaan masa ICO sampai musim dingin panjang setelahnya, semua macam orang udah pernah aku temui—doktor lulusan keuangan pakai model matematika muter-muter, ujung-ujungnya uang muka rumah malah ludes; ibu-ibu penjual sayur di pasar justru pakai cara paling sederhana, bisa nabung cukup buat pensiun. Makin lama aku di sini, makin sadar satu fakta pahit: uang yang bisa didapat di dunia kripto itu, bukan uang dari kecerdasan tinggi, tapi uang dari "yang bisa bertahan". Mereka yang baru masuk dan langsung ngimpi aset berkali lipat, biasanya jadi santapan orang lain.

3 "jebakan mematikan" yang paling sering dijeblosi pemula, cek deh kamu kena yang mana?

Xiao Lin (temanku yang rugi 450 ribu itu) jelas bukan kasus satu-satunya. Aku udah review ratusan bahkan ribuan cerita rugi, dan nemu kalau pemula hampir selalu kejebak di tiga pola ini. Kalau kamu merasa relate, cepet-cepetlah perbaiki:

Jebakan 1: Anggap leverage sebagai "mesin pembuat kaya", padahal itu "jalan tol ke margin call"

Banyak orang mikir kalau modal kecil harus pakai leverage biar untung makin besar, tapi lupa esensinya—memang naik itu enak, tapi kalau turun 10% aja udah bisa habis. Aku kenal satu orang, pakai leverage 5x buat ngejar satu koin hype, eh jam 3 pagi pasar sedikit koreksi, langsung di-likuidasi sama platform. Pagi-pagi liat akun, buat beli minum aja kurang, terpaksa minjem teman.

Aku punya aturan mati sendiri: pemula langsung buang leverage