Banyak orang saat melihat komposisi cadangan stablecoin, secara kebiasaan memusatkan perhatian pada satu angka: rasio backing apakah melebihi 100% atau tidak, dan apakah ada label "fully backed". Tetapi yang benar-benar layak untuk didalami sering tersembunyi di balik angka besar tersebut—yaitu detail komposisi di balik angka-angka besar itu—misalnya, saat Anda melihat tumpukan aset utama seperti BTC, USDC, ETH, tiba-tiba muncul baris yang menunjukkan "aset non-kripto/aset tokenisasi", dan proporsinya juga tampak tidak besar. Respon pertama banyak orang biasanya: untuk apa sih hal semacam ini digunakan?

Dari sudut pandang lain, jika kita anggap dashboard transparansi dari suatu stablecoin sebagai "neraca aset dan kewajiban yang ditulis untuk investor institusional", maka situasinya berbeda. Ambil contoh Falcon’s Transparency Dashboard, mereka memublikasikan distribusi rinci cadangan USDf: dibagi berdasarkan jenis aset, menandai informasi pihak kustodian, dan bahkan mencantumkan apakah aset tersebut berada di chain, di kustodian, atau di bursa. Yang lebih menarik lagi, selain aset kripto tradisional, cadangan juga mengandung sebagian aset non-kripto—misalnya, tokenized short-term US debt yang dipegang oleh Fireblocks(tokenized T-bills).

Jangan remehkan "sebagian kecil" ini. Fungsinya bukan untuk memberi Anda keuntungan tambahan beberapa basis poin. Makna sebenarnya adalah: mengirim sinyal kepada institusi—bahwa bentuk aset tradisional yang sudah Anda kenal, sepenuhnya dapat dimasukkan ke dalam kerangka pengelolaan dan pengungkapan yang sama secara on-chain, dikelola oleh sistem "laporan yang dapat diverifikasi" yang sama. Inilah inti penilaian utama dari jalur RWA yang belum sepenuhnya terisi.