Membuka perangkat lunak pasar dan melihat Renminbi lepas pantai yang kembali berfluktuasi, teman-teman yang memegang U segera merasa cemas. Pada awal tahun, saat kurs 7.35, 735 juta RMB bisa ditukar dengan 100 juta USD; sekarang kurs kembali ke sekitar 7, menukar 100 juta USD yang sama hanya membutuhkan 700 juta RMB—orang yang membeli di awal tahun, saat menukar dolar menjadi RMB, secara tak terduga kehilangan sekitar 35 juta. Dari sudut pandang lain, uang ini cukup untuk membayar uang muka satu rumah di kota tingkat dua atau tiga, tidak heran semua orang panik dan berteriak.

Namun yang benar-benar perlu diperhatikan adalah sinyal pasar tersembunyi di balik ini. Banyak trader hanya fokus pada keuntungan dan kerugian jangka pendek dari kurs, sebenarnya mereka mengabaikan hubungan antara fluktuasi kurs dan logika dasar aset kripto. Berdasarkan analisis industri, apresiasi RMB yang terus berlanjut biasanya memberi ruang bagi bank sentral untuk menyesuaikan kebijakan—penguatan mata uang menunjukkan ekonomi domestik relatif stabil, dan kebijakan juga akan melonggar. Sejarah menunjukkan bahwa setiap kali kebijakan likuiditas dilonggarkan, aset berisiko termasuk pasar kripto akan mendapatkan peluang.

Lebih dalam lagi, perubahan aliran dana yang dipicu oleh fluktuasi kurs. Ketika RMB menguat, bank sentral biasanya akan membeli dolar AS untuk menjaga keseimbangan kurs, dan dolar AS yang masuk ini akan mendorong pelepasan likuiditas domestik lebih jauh. Singkatnya, penguatan kurs mungkin menandakan bahwa lingkungan makro sedang memberi ruang bagi aset berisiko—ini sering kali merupakan sinyal positif yang diabaikan pasar untuk pasar kripto.