Jawaban singkatnya adalah ya — penghasilan pasif memang dikenai pajak. Tapi di sinilah yang menarik: tidak semua penghasilan pasif dikenai pajak dengan cara yang sama. Apakah Anda mendapatkan penghasilan dari properti sewaan, dividen saham, atau usaha online, perlakuan pajaknya sangat bervariasi. Memahami perbedaan ini bisa menghemat ribuan dalam pajak yang tidak perlu.
Apa yang Dihitung sebagai Penghasilan Pasif (Dari Perspektif Pajak)
Penghasilan pasif, dalam istilah pajak, merujuk pada uang yang diperoleh dari aktivitas di mana Anda tidak terlibat langsung dalam operasi sehari-hari. Ini termasuk:
Pengembalian investasi dan dividen dari saham atau reksa dana
Penghasilan dari properti sewaan
Bunga dari rekening tabungan, obligasi, atau CD
Keuntungan modal dari penjualan aset yang dihargai
Royalti dan penghasilan dari pemasaran afiliasi
Perbedaan utama: tidak seperti penghasilan dari pekerjaan reguler Anda (penghasilan aktif), penghasilan pasif mengalir ke Anda dengan usaha minimal. Tapi itu tidak berarti Anda bebas dari pajak.
Bagaimana Penghasilan Pasif Dikenai Pajak?
Aturan Umum
Sebagian besar penghasilan pasif dikenai pajak sesuai tarif pajak penghasilan biasa Anda. Ini berarti diperlakukan mirip dengan gaji W-2 Anda — dikenai pajak sesuai dengan bracket penghasilan Anda. Semakin tinggi total penghasilan Anda, semakin tinggi tarif pajak Anda atas penghasilan pasif.
Pengecualian Utama: Dividen
Di sinilah penghasilan pasif dikenai pajak secara berbeda. Dividen yang memenuhi syarat dari saham dan reksa dana mendapatkan perlakuan pajak yang lebih menguntungkan — dikenai pajak dengan tarif keuntungan modal jangka panjang, yang biasanya 0%, 15%, atau 20% tergantung tingkat penghasilan Anda. Ini jauh lebih rendah dibandingkan tarif pajak penghasilan biasa (yang bisa mencapai 37%).
Dividen yang tidak memenuhi syarat, bagaimanapun, dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa tanpa perlakuan khusus.
Keuntungan Modal: Waktu Penting
Jika Anda berinvestasi di saham, properti, atau reksa dana dan menjualnya dengan keuntungan, pajak yang harus Anda bayar tergantung pada periode kepemilikan:
Keuntungan modal jangka pendek (dimiliki kurang dari 1 tahun): Dikenai pajak dengan tarif penghasilan biasa
Keuntungan modal jangka panjang (dimiliki 1+ tahun): Dikenai pajak dengan tarif preferensial (0%, 15%, atau 20%)
Inilah mengapa strategi investasi termasuk pertimbangan waktu — menahan lebih lama bisa secara dramatis mengurangi beban pajak Anda.
Mengurai Sumber Penghasilan Pasif Umum
Penghasilan Sewa dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa Anda. Tapi ada keuntungan tambahan: Anda bisa mengurangi biaya yang sah seperti bunga hipotek, pajak properti, biaya pemeliharaan, dan biaya pengelolaan properti. Pengurangan ini mengurangi penghasilan sewa kena pajak Anda, berpotensi mengurangi beban pajak secara signifikan.
Bunga dari rekening tabungan, CD, dan obligasi dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa. Tidak ada perlakuan khusus, jadi rekening tabungan dengan hasil tinggi dan obligasi menghasilkan penghasilan yang sepenuhnya kena pajak.
Dividen mendapatkan perlakuan istimewa jika Anda memegang saham cukup lama. Dividen yang memenuhi syarat dikenai pajak dengan tarif keuntungan modal — jauh lebih rendah daripada tarif penghasilan biasa. Dividen yang tidak memenuhi syarat tidak mendapatkan keuntungan ini.
Strategi Pajak yang Benar-benar Efektif
1. Catat Setiap Pengeluaran yang Bisa Dikurangkan
Jika Anda mendapatkan penghasilan pasif dari bisnis atau properti sewaan, pencatatan yang teliti sangat penting. Biaya pemeliharaan, perlengkapan, biaya profesional, dan biaya iklan semuanya mengurangi penghasilan kena pajak Anda. Semakin banyak Anda mendokumentasikan, semakin rendah kewajiban pajak Anda.
2. Maksimalkan Akun yang Menguntungkan Pajak
IRA dan 401(k) bukan hanya untuk penghasilan aktif. Penghasilan investasi dalam akun ini tumbuh dengan penangguhan pajak (tradisional) atau bebas pajak (Roth). Jika Anda mendapatkan penghasilan pasif, pertimbangkan apakah Anda bisa mengarahkan penghasilan tersebut melalui kendaraan ini untuk menunda atau menghilangkan pajak atas keuntungannya.
3. Gunakan Waktu Secara Strategis
Jika Anda berencana menjual investasi yang telah meningkat nilainya secara signifikan, menahannya melewati satu tahun mengubah keuntungan modal jangka pendek (dikenai pajak dengan tarif tinggi) menjadi keuntungan modal jangka panjang (dikenai tarif preferensial). Keputusan ini bisa mengurangi tagihan pajak Anda setengah atau lebih.
4. Pertimbangkan Struktur Bisnis
Jika penghasilan pasif Anda berasal dari bisnis online atau operasi sewaan, membentuk LLC atau kemitraan bisa menawarkan perlindungan tanggung jawab dan potensi keuntungan pajak. Konsultasikan dengan profesional pajak tentang apakah struktur ini cocok untuk situasi Anda.
Melaporkan Penghasilan Pasif di Pengembalian Pajak Anda
Anda akan melaporkan penghasilan pasif di Formulir 1040 atau 1040-SR, menggunakan bagian yang ditunjuk untuk berbagai jenis penghasilan. Untuk properti sewaan secara khusus, Schedule E memungkinkan Anda melaporkan penghasilan sewa dan mengurangi pengeluaran. Untuk investasi, formulir berbeda menangani aset yang berbeda — tetapi broker Anda biasanya menyediakan dokumentasi untuk memandu Anda.
Kesimpulan
Ya, penghasilan pasif dikenai pajak — tapi dengan strategi yang tepat tentang jenis penghasilan yang Anda hasilkan, kapan Anda merealisasikan keuntungan, dan bagaimana Anda mengatur bisnis Anda, Anda bisa secara signifikan mengurangi beban pajak. Perbedaan antara membayar pajak dengan tarif penghasilan biasa versus tarif keuntungan modal bisa sangat besar seiring waktu. Sebelum musim pajak tiba, pertimbangkan berkonsultasi dengan profesional pajak untuk memastikan Anda mengoptimalkan strategi penghasilan pasif dan meminimalkan kewajiban pajak secara keseluruhan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah Pendapatan Pasif Dikenai Pajak? Panduan Pajak Lengkap untuk Setiap Sumber Pendapatan
Jawaban singkatnya adalah ya — penghasilan pasif memang dikenai pajak. Tapi di sinilah yang menarik: tidak semua penghasilan pasif dikenai pajak dengan cara yang sama. Apakah Anda mendapatkan penghasilan dari properti sewaan, dividen saham, atau usaha online, perlakuan pajaknya sangat bervariasi. Memahami perbedaan ini bisa menghemat ribuan dalam pajak yang tidak perlu.
Apa yang Dihitung sebagai Penghasilan Pasif (Dari Perspektif Pajak)
Penghasilan pasif, dalam istilah pajak, merujuk pada uang yang diperoleh dari aktivitas di mana Anda tidak terlibat langsung dalam operasi sehari-hari. Ini termasuk:
Perbedaan utama: tidak seperti penghasilan dari pekerjaan reguler Anda (penghasilan aktif), penghasilan pasif mengalir ke Anda dengan usaha minimal. Tapi itu tidak berarti Anda bebas dari pajak.
Bagaimana Penghasilan Pasif Dikenai Pajak?
Aturan Umum
Sebagian besar penghasilan pasif dikenai pajak sesuai tarif pajak penghasilan biasa Anda. Ini berarti diperlakukan mirip dengan gaji W-2 Anda — dikenai pajak sesuai dengan bracket penghasilan Anda. Semakin tinggi total penghasilan Anda, semakin tinggi tarif pajak Anda atas penghasilan pasif.
Pengecualian Utama: Dividen
Di sinilah penghasilan pasif dikenai pajak secara berbeda. Dividen yang memenuhi syarat dari saham dan reksa dana mendapatkan perlakuan pajak yang lebih menguntungkan — dikenai pajak dengan tarif keuntungan modal jangka panjang, yang biasanya 0%, 15%, atau 20% tergantung tingkat penghasilan Anda. Ini jauh lebih rendah dibandingkan tarif pajak penghasilan biasa (yang bisa mencapai 37%).
Dividen yang tidak memenuhi syarat, bagaimanapun, dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa tanpa perlakuan khusus.
Keuntungan Modal: Waktu Penting
Jika Anda berinvestasi di saham, properti, atau reksa dana dan menjualnya dengan keuntungan, pajak yang harus Anda bayar tergantung pada periode kepemilikan:
Inilah mengapa strategi investasi termasuk pertimbangan waktu — menahan lebih lama bisa secara dramatis mengurangi beban pajak Anda.
Mengurai Sumber Penghasilan Pasif Umum
Penghasilan Sewa dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa Anda. Tapi ada keuntungan tambahan: Anda bisa mengurangi biaya yang sah seperti bunga hipotek, pajak properti, biaya pemeliharaan, dan biaya pengelolaan properti. Pengurangan ini mengurangi penghasilan sewa kena pajak Anda, berpotensi mengurangi beban pajak secara signifikan.
Bunga dari rekening tabungan, CD, dan obligasi dikenai pajak sesuai tarif penghasilan biasa. Tidak ada perlakuan khusus, jadi rekening tabungan dengan hasil tinggi dan obligasi menghasilkan penghasilan yang sepenuhnya kena pajak.
Dividen mendapatkan perlakuan istimewa jika Anda memegang saham cukup lama. Dividen yang memenuhi syarat dikenai pajak dengan tarif keuntungan modal — jauh lebih rendah daripada tarif penghasilan biasa. Dividen yang tidak memenuhi syarat tidak mendapatkan keuntungan ini.
Strategi Pajak yang Benar-benar Efektif
1. Catat Setiap Pengeluaran yang Bisa Dikurangkan
Jika Anda mendapatkan penghasilan pasif dari bisnis atau properti sewaan, pencatatan yang teliti sangat penting. Biaya pemeliharaan, perlengkapan, biaya profesional, dan biaya iklan semuanya mengurangi penghasilan kena pajak Anda. Semakin banyak Anda mendokumentasikan, semakin rendah kewajiban pajak Anda.
2. Maksimalkan Akun yang Menguntungkan Pajak
IRA dan 401(k) bukan hanya untuk penghasilan aktif. Penghasilan investasi dalam akun ini tumbuh dengan penangguhan pajak (tradisional) atau bebas pajak (Roth). Jika Anda mendapatkan penghasilan pasif, pertimbangkan apakah Anda bisa mengarahkan penghasilan tersebut melalui kendaraan ini untuk menunda atau menghilangkan pajak atas keuntungannya.
3. Gunakan Waktu Secara Strategis
Jika Anda berencana menjual investasi yang telah meningkat nilainya secara signifikan, menahannya melewati satu tahun mengubah keuntungan modal jangka pendek (dikenai pajak dengan tarif tinggi) menjadi keuntungan modal jangka panjang (dikenai tarif preferensial). Keputusan ini bisa mengurangi tagihan pajak Anda setengah atau lebih.
4. Pertimbangkan Struktur Bisnis
Jika penghasilan pasif Anda berasal dari bisnis online atau operasi sewaan, membentuk LLC atau kemitraan bisa menawarkan perlindungan tanggung jawab dan potensi keuntungan pajak. Konsultasikan dengan profesional pajak tentang apakah struktur ini cocok untuk situasi Anda.
Melaporkan Penghasilan Pasif di Pengembalian Pajak Anda
Anda akan melaporkan penghasilan pasif di Formulir 1040 atau 1040-SR, menggunakan bagian yang ditunjuk untuk berbagai jenis penghasilan. Untuk properti sewaan secara khusus, Schedule E memungkinkan Anda melaporkan penghasilan sewa dan mengurangi pengeluaran. Untuk investasi, formulir berbeda menangani aset yang berbeda — tetapi broker Anda biasanya menyediakan dokumentasi untuk memandu Anda.
Kesimpulan
Ya, penghasilan pasif dikenai pajak — tapi dengan strategi yang tepat tentang jenis penghasilan yang Anda hasilkan, kapan Anda merealisasikan keuntungan, dan bagaimana Anda mengatur bisnis Anda, Anda bisa secara signifikan mengurangi beban pajak. Perbedaan antara membayar pajak dengan tarif penghasilan biasa versus tarif keuntungan modal bisa sangat besar seiring waktu. Sebelum musim pajak tiba, pertimbangkan berkonsultasi dengan profesional pajak untuk memastikan Anda mengoptimalkan strategi penghasilan pasif dan meminimalkan kewajiban pajak secara keseluruhan.