Rabu malam, pasangan perdagangan BTC/USD1 dari salah satu bursa terkemuka mengalami fluktuasi yang mendebarkan—Bitcoin dalam hitungan detik turun dari 87.600 dolar ke 24.100 dolar, penurunan lebih dari 70%. Tetapi dengan kecepatan yang hampir sama, harga kembali rebound ke sekitar 87.000 dolar.

"Jump" ini terbatas pada pasangan perdagangan USD1, sementara pasangan utama BTC lainnya tetap utuh, dan pasangan perdagangan berikutnya juga cepat pulih ke normal.

Apa yang terjadi? Analisis industri menyebutkan bahwa fluktuasi mendadak seperti ini biasanya disebabkan oleh dua faktor: kekurangan likuiditas atau gangguan tampilan sistem. Terutama pada beberapa pasangan stablecoin yang baru muncul atau dengan volume perdagangan rendah, sering kekurangan dukungan dari market maker yang cukup, sehingga kedalaman buku pesanan relatif dangkal. Sebuah order besar jual pasar, likuidasi paksa, atau bahkan beberapa instruksi perdagangan otomatis dapat dengan mudah menembus pembeli, membuat harga melenceng dari level pasar nyata—hingga order beli baru masuk.

Yang menarik, banyak pemegang posisi spot menyadari bahwa posisi mereka hampir tidak terpengaruh oleh fluktuasi ini. Ini juga mencerminkan keterbatasan dari flash crash—yang mungkin hanya merupakan masalah likuiditas pada pasangan perdagangan tertentu, bukan risiko sistemik.

Situasi geopolitik saat ini penuh ketidakpastian, dan likuiditas pasar juga berfluktuasi, peristiwa ini benar-benar memberi peringatan kepada trader yang terlalu leverage.

Hingga saat berita ini ditulis, harga BTC adalah 87.516,76 dolar. Data 24 jam menunjukkan bahwa ada 73.643 orang yang dilikuidasi secara paksa di seluruh dunia, dengan total kerugian likuidasi mencapai 104 juta dolar.