#代币资产发行与投资 Melihat kasus Carl Lynch ini, reaksi pertama saya bukanlah terkejut, melainkan rasa keputusasaan yang familiar. Selama bertahun-tahun saya telah melihat terlalu banyak cerita seperti ini—orang pintar, orang kaya, orang yang memegang kekuasaan bicara—begitu mereka terlibat dalam aset kripto, mereka kehilangan akal.
USD 4 juta menjadi USD 27 juta terdengar seperti mitos investasi yang sempurna, tetapi inilah saat yang paling berbahaya. Saya telah menyaksikan pesta yang serupa pada 2017 dan 2021, setiap kali dengan skenario yang sama: keuntungan besar membuat orang tergiur, keberuntungan membuat orang mati rasa, dan akhirnya pemborosan yang berlebihan malah menjadi bukti kuat di pengadilan. Tragedi Lynch terletak pada kenyataan bahwa dia menganggap kekayaan ini sebagai sesuatu yang wajar, bukan memahami risiko di baliknya.
Yang benar-benar perlu direnungkan adalah, mengapa orang dengan kekayaan bersih tinggi justru lebih mudah mengalami kerugian besar di aset kripto? Pengamatan saya adalah mereka terbiasa dengan aturan akumulasi kekayaan tradisional, dan kurang menghormati fluktuasi pasar yang tidak rasional. Token aset berbeda dari investasi film—tidak ada proses kreatif dan estetika di tengahnya, hanya pasokan dan permintaan yang mentah serta sifat manusia yang penuh nafsu dan ketakutan. Se seorang sutradara yang paham seni pun belum tentu memahami logika dasar pasar ini.
Dari siklus sejarah, setiap kali pasar bearish kita akan menemukan kasus seperti ini. Di era yang berbeda, namanya saja yang berbeda, ceritanya tidak pernah berubah. Ini mengingatkan kita akan satu prinsip dasar: keuntungan besar sendiri adalah sinyal risiko terbesar, bukan sumber kepercayaan dalam berinvestasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#代币资产发行与投资 Melihat kasus Carl Lynch ini, reaksi pertama saya bukanlah terkejut, melainkan rasa keputusasaan yang familiar. Selama bertahun-tahun saya telah melihat terlalu banyak cerita seperti ini—orang pintar, orang kaya, orang yang memegang kekuasaan bicara—begitu mereka terlibat dalam aset kripto, mereka kehilangan akal.
USD 4 juta menjadi USD 27 juta terdengar seperti mitos investasi yang sempurna, tetapi inilah saat yang paling berbahaya. Saya telah menyaksikan pesta yang serupa pada 2017 dan 2021, setiap kali dengan skenario yang sama: keuntungan besar membuat orang tergiur, keberuntungan membuat orang mati rasa, dan akhirnya pemborosan yang berlebihan malah menjadi bukti kuat di pengadilan. Tragedi Lynch terletak pada kenyataan bahwa dia menganggap kekayaan ini sebagai sesuatu yang wajar, bukan memahami risiko di baliknya.
Yang benar-benar perlu direnungkan adalah, mengapa orang dengan kekayaan bersih tinggi justru lebih mudah mengalami kerugian besar di aset kripto? Pengamatan saya adalah mereka terbiasa dengan aturan akumulasi kekayaan tradisional, dan kurang menghormati fluktuasi pasar yang tidak rasional. Token aset berbeda dari investasi film—tidak ada proses kreatif dan estetika di tengahnya, hanya pasokan dan permintaan yang mentah serta sifat manusia yang penuh nafsu dan ketakutan. Se seorang sutradara yang paham seni pun belum tentu memahami logika dasar pasar ini.
Dari siklus sejarah, setiap kali pasar bearish kita akan menemukan kasus seperti ini. Di era yang berbeda, namanya saja yang berbeda, ceritanya tidak pernah berubah. Ini mengingatkan kita akan satu prinsip dasar: keuntungan besar sendiri adalah sinyal risiko terbesar, bukan sumber kepercayaan dalam berinvestasi.