Melihat lilin hijau, merasa jengkel itu sangat normal. Tapi terburu-buru menjual koin di tangan, mungkin saja itu jebakan.

Belakangan ini mengamati pasar begitu lama, mata sudah pegal. Bitcoin berulang kali menyentuh dasar 85.000 USD, Ethereum langsung menembus garis psikologis 3000 USD, banyak pemula mulai meragukan diri sendiri. Bahkan pasar saham AS juga ikut jatuh, seluruh pasar dipenuhi suasana tegang.

Tapi apa sebenarnya kenyataannya? Penurunan drastis kali ini sama sekali bukan masalah dari dunia koin itu sendiri. Setelah bertahun-tahun, saya sudah melihat banyak gelombang, penyebab utama kali ini sebenarnya mengarah pada krisis likuiditas yang disebabkan oleh penghentian sementara pemerintah AS. Hari ini kita akan kupas tuntas logika di baliknya, dan lihat bagaimana kita harus merespons.

**Sinyal nyata di balik angka di permukaan**

Beberapa angka kunci harus diperhatikan dengan jelas. Dari puncak 126.000 USD yang dicapai Bitcoin sejak awal Oktober, sudah turun lebih dari 30%, bahkan sempat menembus di bawah 86.000 USD. Yang paling menakutkan adalah hari 16 Desember, di mana kontrak derivatif di seluruh jaringan meledak lebih dari 600 juta USD, hampir 185.000 orang langsung dipaksa keluar posisi.

Ini terlihat seperti skenario bencana di dunia koin. Tapi yang aneh adalah—aset safe haven emas juga ikut turun. Risiko aset dan aset safe haven turun bersamaan, situasi seperti ini biasanya hanya memiliki satu penjelasan: seluruh pasar menghadapi penyusutan likuiditas secara sistematis.

Ketika likuiditas ketat, investor dipaksa menjual aset yang dimiliki untuk mendapatkan uang tunai, dan harga berbagai aset pun ikut tertekan. Inilah sebabnya mengapa hal-hal yang tampaknya tidak terkait bisa melemah secara bersamaan.