Leverage seperti pisau. Saat memotong buah, itu bisa membantu, tapi jika sampai melukai jari, selesai sudah.
Belakangan ini, sistem kembali dipenuhi dengan berbagai masalah terkait leverage kontrak perpetual. Dari pasar bullish ke pasar bearish, selama lima tahun ini saya berulang kali menjelaskan hal ini berkali-kali, tapi pemula tetap saja terjebak, bahkan trader berpengalaman pun bisa tersandung. Kemarin seorang teman crypto mengeluh—"Saya membuka posisi long BTC dengan leverage 30x, hasilnya saat pasar turun 1% saja, langsung margin call dan terlikuidasi." Saat itu dia baru sadar, bahwa leverage bukan soal keberanian, melainkan soal matematika yang harus dihitung dengan benar.
Kontrak perpetual pada dasarnya adalah permainan zero-sum. Mereka yang salah hitung garis likuidasi, akhirnya menjadi chip di pasar. Melihat opsi leverage di bursa yang mencapai 100x, 125x, rasanya seperti bermain roulette di kasino—menarik, tapi biayanya bisa berakibat fatal.
**01 Kebanyakan orang salah paham tentang leverage**
Mengapa kontrak perpetual begitu menarik? Karena memungkinkan kita mengontrol posisi besar dengan margin kecil. Misalnya, Bitcoin saat ini dipatok di 116.000 USD, jika kamu leverage 100x, cukup dengan 116 USD sudah bisa membuka satu kontrak. Kedengarannya seperti jalan pintas "uang kecil meraih keuntungan besar."
Tapi masalahnya—leverage sebenarnya adalah pinjaman, bukan sesuatu yang muncul dari udara. Setiap kali kamu menambah satu kali leverage, sama saja meminjam uang dari bank. Risikonya pun meningkat seiring dengan itu. Leverage menentukan seberapa cepat kamu akan margin call, tapi tidak mengubah kenyataan bahwa kamu bisa saja terlikuidasi.
Banyak trader tergila-gila dengan leverage tinggi seperti 30x, 50x, bahkan 100x, dengan mimpi "kaya mendadak dengan modal kecil." Tapi mereka tidak pernah benar-benar bertanya pada diri sendiri: Berapa kerugian maksimal yang bisa saya tanggung? Apakah saya sudah menetapkan stop loss? Apakah posisi saya sesuai dengan ukuran modal saya?
**02 Risiko nyata di balik angka**
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekadar formalitas. Dengan leverage 30x, jika harga turun sekitar 3.3%, otomatis posisi akan terlikuidasi. Kalau leverage 100x, hanya 1% penurunan sudah bisa membuat modal hilang.
Perdagangan 24 jam di dunia crypto sangat volatil. Berita buruk, whale yang melakukan dump besar, bahkan cuitan di Twitter, bisa menyebabkan pergerakan harga lebih dari 1% dalam hitungan menit. Dalam pasar seperti ini, leverage tinggi seperti memegang bom dengan sumbu sangat pendek—tidak ada yang bisa menjamin kapan ledakan akan terjadi.
Yang paling menakutkan, margin call seringkali bukan karena kerugian perlahan, melainkan posisi langsung dilikuidasi secara mendadak. Saat likuiditas pasar rendah dan slippage tinggi, harga likuidasi bisa jauh berbeda dari harga eksekusi. Kamu mungkin hanya ingin rugi 20%, tapi tiba-tiba kehilangan 110%, bahkan berhutang ke bursa.
**03 Kenapa masih ada yang nekat**
Jelas, leverage tinggi memenuhi sisi manusia yang paling mudah terpicu—sifat judi. Rasanya, menggunakan 100 USD untuk leverage 100x dan meraih 1 juta USD jauh lebih menggoda daripada mengumpulkan 10 juta USD untuk mendapatkan 1 juta USD. Setiap kali berhasil bottom fishing atau pasar berbalik, rasa itu semakin diperkuat, membuat orang merasa sebagai jenius yang bisa prediksi masa depan.
Hingga saat margin call datang, baru sadar, tapi sudah terlambat.
Selain itu, ada jebakan psikologis—orang dengan modal kecil seringkali tidak mampu menanggung kerugian besar. Misalnya, 1000 USD bisa jadi adalah uang hidup mereka selama setengah bulan. Kalau kalah taruhan, mereka akan terpaksa menambah leverage, menambah posisi, berusaha cepat balik modal. Akibatnya, mereka semakin terperangkap, bahkan kehilangan seluruh modalnya.
**04 Bagaimana sebaiknya melakukan ini**
Pertama, tentukan batas risiko yang mampu kamu tanggung. Kalau kerugian bisa mengganggu kehidupan, jangan gunakan leverage tinggi. 2x, 3x, maksimal 5x. Ini bukan soal takut, tapi soal bertahan lebih lama.
Kedua, selalu pasang stop loss. Baik stop loss manual maupun otomatis, harus diatur dengan ketat. Banyak yang bilang "Saya yakin jangka panjang," tapi kontrak perpetual bukan spot. Kalau akunmu dilikuidasi, kamu tidak lagi punya "jangka panjang."
Ketiga, pahami mode trading yang kamu pakai. Margin terpisah (逐仓) membatasi kerugian, tapi jika terlikuidasi, modal itu hilang. Margin penuh (全仓) lebih berisiko, satu posisi yang gagal bisa menghancurkan seluruh akun.
Terakhir, selalu tanyakan pada diri sendiri—apakah saya tahu di mana garis likuidasi? Seberapa besar penurunan harga yang saya siap keluar? Ini bukan kekhawatiran berlebihan, tapi perlindungan hidup.
Leverage adalah alat netral. Keuntungan atau kerugianmu tidak tergantung leverage itu sendiri, melainkan bagaimana kamu menggunakannya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
4 Suka
Hadiah
4
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SmartMoneyWallet
· 11jam yang lalu
30x likuidasi terdengar gila, tetapi sebenarnya itu hanya hasil dari tidak menghitung dengan benar aliran dana.
Saya telah melihat terlalu banyak orang bermimpi dengan grafik distribusi koin, tetapi tidak tahu di mana batas kerugian mereka.
Data di blockchain sudah menulis akhir ceritanya, hanya saja kebanyakan orang tidak mengerti.
Leverage 100x? Paus besar sudah lama menggunakan order likuidasi sebagai alat berburu, sementara trader ritel kehilangan semua modal mereka adalah pertarungan nol-sum yang sebenarnya.
Tidak bisa menghitung ambang risiko 3,3%, pantas menjadi koin orang lain.
Lihat AsliBalas0
MerkleMaid
· 11jam yang lalu
30 kali ledakan hilang, itu benar-benar pelajaran berdarah
---
Leverage 100x adalah perjudian, dan saya menyarankan Anda untuk tidak menyentuhnya
---
Mimpi menjadi kaya dengan sedikit uang terbangun terlalu cepat
---
Cepat atau lambat, mereka yang tidak menetapkan stop loss akan menjadi daun bawang
---
Saya merasa menegangkan lebih dari 5 kali, semuanya, tenang saja
---
Likuidasi adalah hal yang sesaat, dan tidak dapat dibandingkan
---
Kontrak abadi adalah permainan pikiran, dan kebanyakan orang kalah di sini
---
Jika Anda ingin mendapatkan 100.000 yuan dengan menghancurkan 1.000 yuan, pada dasarnya Anda akan kehilangan celana dalam Anda
Lihat AsliBalas0
MysteryBoxAddict
· 11jam yang lalu
Leverage 30x, turun 1% langsung likuidasi, orang ini benar-benar bermain api, astaga
Lihat AsliBalas0
RealYieldWizard
· 12jam yang lalu
Leverage 30x yang meledak itu benar-benar seorang pejuang, tapi... ini mungkin takdir para penjudi.
Lihat AsliBalas0
GweiWatcher
· 12jam yang lalu
30 kali pun meledak? Ya ampun, ini kan cuma mental penjudi, saat 100 kali malah mikir mau jadi kaya mendadak
Leverage seperti pisau. Saat memotong buah, itu bisa membantu, tapi jika sampai melukai jari, selesai sudah.
Belakangan ini, sistem kembali dipenuhi dengan berbagai masalah terkait leverage kontrak perpetual. Dari pasar bullish ke pasar bearish, selama lima tahun ini saya berulang kali menjelaskan hal ini berkali-kali, tapi pemula tetap saja terjebak, bahkan trader berpengalaman pun bisa tersandung. Kemarin seorang teman crypto mengeluh—"Saya membuka posisi long BTC dengan leverage 30x, hasilnya saat pasar turun 1% saja, langsung margin call dan terlikuidasi." Saat itu dia baru sadar, bahwa leverage bukan soal keberanian, melainkan soal matematika yang harus dihitung dengan benar.
Kontrak perpetual pada dasarnya adalah permainan zero-sum. Mereka yang salah hitung garis likuidasi, akhirnya menjadi chip di pasar. Melihat opsi leverage di bursa yang mencapai 100x, 125x, rasanya seperti bermain roulette di kasino—menarik, tapi biayanya bisa berakibat fatal.
**01 Kebanyakan orang salah paham tentang leverage**
Mengapa kontrak perpetual begitu menarik? Karena memungkinkan kita mengontrol posisi besar dengan margin kecil. Misalnya, Bitcoin saat ini dipatok di 116.000 USD, jika kamu leverage 100x, cukup dengan 116 USD sudah bisa membuka satu kontrak. Kedengarannya seperti jalan pintas "uang kecil meraih keuntungan besar."
Tapi masalahnya—leverage sebenarnya adalah pinjaman, bukan sesuatu yang muncul dari udara. Setiap kali kamu menambah satu kali leverage, sama saja meminjam uang dari bank. Risikonya pun meningkat seiring dengan itu. Leverage menentukan seberapa cepat kamu akan margin call, tapi tidak mengubah kenyataan bahwa kamu bisa saja terlikuidasi.
Banyak trader tergila-gila dengan leverage tinggi seperti 30x, 50x, bahkan 100x, dengan mimpi "kaya mendadak dengan modal kecil." Tapi mereka tidak pernah benar-benar bertanya pada diri sendiri: Berapa kerugian maksimal yang bisa saya tanggung? Apakah saya sudah menetapkan stop loss? Apakah posisi saya sesuai dengan ukuran modal saya?
**02 Risiko nyata di balik angka**
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekadar formalitas. Dengan leverage 30x, jika harga turun sekitar 3.3%, otomatis posisi akan terlikuidasi. Kalau leverage 100x, hanya 1% penurunan sudah bisa membuat modal hilang.
Perdagangan 24 jam di dunia crypto sangat volatil. Berita buruk, whale yang melakukan dump besar, bahkan cuitan di Twitter, bisa menyebabkan pergerakan harga lebih dari 1% dalam hitungan menit. Dalam pasar seperti ini, leverage tinggi seperti memegang bom dengan sumbu sangat pendek—tidak ada yang bisa menjamin kapan ledakan akan terjadi.
Yang paling menakutkan, margin call seringkali bukan karena kerugian perlahan, melainkan posisi langsung dilikuidasi secara mendadak. Saat likuiditas pasar rendah dan slippage tinggi, harga likuidasi bisa jauh berbeda dari harga eksekusi. Kamu mungkin hanya ingin rugi 20%, tapi tiba-tiba kehilangan 110%, bahkan berhutang ke bursa.
**03 Kenapa masih ada yang nekat**
Jelas, leverage tinggi memenuhi sisi manusia yang paling mudah terpicu—sifat judi. Rasanya, menggunakan 100 USD untuk leverage 100x dan meraih 1 juta USD jauh lebih menggoda daripada mengumpulkan 10 juta USD untuk mendapatkan 1 juta USD. Setiap kali berhasil bottom fishing atau pasar berbalik, rasa itu semakin diperkuat, membuat orang merasa sebagai jenius yang bisa prediksi masa depan.
Hingga saat margin call datang, baru sadar, tapi sudah terlambat.
Selain itu, ada jebakan psikologis—orang dengan modal kecil seringkali tidak mampu menanggung kerugian besar. Misalnya, 1000 USD bisa jadi adalah uang hidup mereka selama setengah bulan. Kalau kalah taruhan, mereka akan terpaksa menambah leverage, menambah posisi, berusaha cepat balik modal. Akibatnya, mereka semakin terperangkap, bahkan kehilangan seluruh modalnya.
**04 Bagaimana sebaiknya melakukan ini**
Pertama, tentukan batas risiko yang mampu kamu tanggung. Kalau kerugian bisa mengganggu kehidupan, jangan gunakan leverage tinggi. 2x, 3x, maksimal 5x. Ini bukan soal takut, tapi soal bertahan lebih lama.
Kedua, selalu pasang stop loss. Baik stop loss manual maupun otomatis, harus diatur dengan ketat. Banyak yang bilang "Saya yakin jangka panjang," tapi kontrak perpetual bukan spot. Kalau akunmu dilikuidasi, kamu tidak lagi punya "jangka panjang."
Ketiga, pahami mode trading yang kamu pakai. Margin terpisah (逐仓) membatasi kerugian, tapi jika terlikuidasi, modal itu hilang. Margin penuh (全仓) lebih berisiko, satu posisi yang gagal bisa menghancurkan seluruh akun.
Terakhir, selalu tanyakan pada diri sendiri—apakah saya tahu di mana garis likuidasi? Seberapa besar penurunan harga yang saya siap keluar? Ini bukan kekhawatiran berlebihan, tapi perlindungan hidup.
Leverage adalah alat netral. Keuntungan atau kerugianmu tidak tergantung leverage itu sendiri, melainkan bagaimana kamu menggunakannya.