# Perdagangan Kontrak Berkelanjutan: 3 Perangkap ini, Jika Terpeleset Satu Akun Akan Hancur
Banyak trader yang gagal dalam perdagangan kontrak berkelanjutan, terlihat sepele, tetapi sebenarnya ada sebabnya. Penilaian arah yang akurat, tetapi akhirnya mengalami kerugian dan keluar—masalahnya sering kali bukan pada prediksi pasar, melainkan kurangnya pemahaman terhadap mekanisme kontrak.
Beberapa waktu lalu ada yang mengeluhkan, selama beberapa hari posisi tetap tidak berubah, biaya dana yang dikeluarkan saja sudah lebih dari 1000U, tetapi tetap tidak bisa keluar dari risiko margin call. Setelah posisi ditutup, pasar baru mulai bergerak sesuai prediksi, ini adalah tragedi yang disebabkan oleh fokus berlebihan pada hasil dan mengabaikan aturan.
Faktor risiko paling mematikan dalam perdagangan kontrak berkelanjutan adalah tiga hal berikut:
## 1. Tingkat Biaya Dana: Mengikis Margin Secara Tak Terlihat
Posisi tidak bisa dipertahankan tanpa biaya. Sistem melakukan perhitungan biaya dana setiap 8 jam: jika tingkat biaya positif, posisi long membayar biaya, jika negatif, posisi short menanggung biaya. Banyak orang memilih memegang posisi penuh, terlihat margin cukup, tetapi biaya dana terus menggerogoti, akhirnya posisi terpaksa dilikuidasi.
Strategi: Hindari memegang posisi jangka panjang saat tingkat biaya tinggi; jangan biarkan posisi melampaui beberapa periode perhitungan; utamakan masuk posisi yang bisa menerima biaya dana.
## 2. Batas Likuidasi: Lebih Mudah Tercapai dari yang Dibayangkan
Trader menghitung harga likuidasi teoritis, tetapi perhitungan bursa termasuk biaya transaksi dan premi likuidasi. Akibatnya, harga hanya turun sedikit, posisi sudah dilikuidasi.
Saran perlindungan: Hindari operasi penuh; gunakan mode margin terpisah untuk isolasi risiko; kontrol leverage di kisaran 3-5 kali, dan sisakan buffer yang cukup untuk margin.
## 3. Leverage Tinggi: Penguat Risiko
Semakin tinggi leverage, semakin besar biaya transaksi dan biaya dana yang harus dikeluarkan per transaksi. Banyak orang yang prediksinya benar, tetapi karena biaya transaksi menggerogoti, mereka tidak bisa meraih keuntungan.
Intinya, keberhasilan atau kegagalan kontrak berkelanjutan tidak semata-mata tergantung pada prediksi naik turun harga, tetapi pada penguasaan mekanisme. Kenali aturan, hindari perangkap, agar bisa bertahan di pasar ini; bertahanlah, baru kemudian peluang untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan terbuka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ReverseFOMOguy
· 11jam yang lalu
Full position itu mati, tarifnya langsung gg tanpa dipandang, aku sudah pernah melakukan ini sekali sebelumnya
Lihat AsliBalas0
NftDeepBreather
· 11jam yang lalu
Ehm... biaya dana ini benar-benar mematikan tanpa terlihat, sudah banyak penuh posisi bro yang diserang secara tak kasat mata
Lihat AsliBalas0
BlockDetective
· 11jam yang lalu
Biaya dana ini benar-benar tak terkalahkan, diam-diam menghabiskan uang, teman saya memegang posisi penuh selama dua minggu, biaya yang dikeluarkan lebih dari seribu, benar-benar luar biasa
Lihat AsliBalas0
PretendingToReadDocs
· 12jam yang lalu
Memegang penuh adalah mencari mati, dana sebesar 1000U saja tidak cukup untuk membuat takut? Tidak mengerti aturan tapi masih berani bermain perpetual, ini benar-benar gila.
# Perdagangan Kontrak Berkelanjutan: 3 Perangkap ini, Jika Terpeleset Satu Akun Akan Hancur
Banyak trader yang gagal dalam perdagangan kontrak berkelanjutan, terlihat sepele, tetapi sebenarnya ada sebabnya. Penilaian arah yang akurat, tetapi akhirnya mengalami kerugian dan keluar—masalahnya sering kali bukan pada prediksi pasar, melainkan kurangnya pemahaman terhadap mekanisme kontrak.
Beberapa waktu lalu ada yang mengeluhkan, selama beberapa hari posisi tetap tidak berubah, biaya dana yang dikeluarkan saja sudah lebih dari 1000U, tetapi tetap tidak bisa keluar dari risiko margin call. Setelah posisi ditutup, pasar baru mulai bergerak sesuai prediksi, ini adalah tragedi yang disebabkan oleh fokus berlebihan pada hasil dan mengabaikan aturan.
Faktor risiko paling mematikan dalam perdagangan kontrak berkelanjutan adalah tiga hal berikut:
## 1. Tingkat Biaya Dana: Mengikis Margin Secara Tak Terlihat
Posisi tidak bisa dipertahankan tanpa biaya. Sistem melakukan perhitungan biaya dana setiap 8 jam: jika tingkat biaya positif, posisi long membayar biaya, jika negatif, posisi short menanggung biaya. Banyak orang memilih memegang posisi penuh, terlihat margin cukup, tetapi biaya dana terus menggerogoti, akhirnya posisi terpaksa dilikuidasi.
Strategi: Hindari memegang posisi jangka panjang saat tingkat biaya tinggi; jangan biarkan posisi melampaui beberapa periode perhitungan; utamakan masuk posisi yang bisa menerima biaya dana.
## 2. Batas Likuidasi: Lebih Mudah Tercapai dari yang Dibayangkan
Trader menghitung harga likuidasi teoritis, tetapi perhitungan bursa termasuk biaya transaksi dan premi likuidasi. Akibatnya, harga hanya turun sedikit, posisi sudah dilikuidasi.
Saran perlindungan: Hindari operasi penuh; gunakan mode margin terpisah untuk isolasi risiko; kontrol leverage di kisaran 3-5 kali, dan sisakan buffer yang cukup untuk margin.
## 3. Leverage Tinggi: Penguat Risiko
Semakin tinggi leverage, semakin besar biaya transaksi dan biaya dana yang harus dikeluarkan per transaksi. Banyak orang yang prediksinya benar, tetapi karena biaya transaksi menggerogoti, mereka tidak bisa meraih keuntungan.
Intinya, keberhasilan atau kegagalan kontrak berkelanjutan tidak semata-mata tergantung pada prediksi naik turun harga, tetapi pada penguasaan mekanisme. Kenali aturan, hindari perangkap, agar bisa bertahan di pasar ini; bertahanlah, baru kemudian peluang untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan terbuka.