Wakil Presiden Republik Mauritius, Bapak Marie Cyril Eddy Boissézon, telah meluncurkan layanan eVerify berbasis blockchain selama sebuah lokakarya di Caudan Arts Centre, di Port Louis.
Lokakarya tersebut, yang berfokus pada ‘Masa Depan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Regulasi’, diselenggarakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-21 Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICTA).
Menurut Layanan Informasi Pemerintah (@GIS) di Facebook, hadir dalam peluncuran tersebut adalah:
Menteri Teknologi Informasi, Komunikasi dan Inovasi, Bapak Darsanand Balgobin
Ketua ICTA, Bapak Dick Christophe Ng Sui Wa,
dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya juga hadir
Layanan eVerify berbasis blockchain mengacu pada sistem atau platform yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memverifikasi dan mengautentikasi berbagai jenis informasi atau transaksi secara elektronik. Layanan eVerify, yang ditandai dengan kemudahan penggunaan dan aspek biaya yang efisien, akan memberikan jaminan tambahan kepada berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat yang menggunakan lisensi yang dikeluarkan oleh Otoritas.
Menurut Bapak Darsanand Balgobin, layanan eVerify memanfaatkan karakteristik bawaan dari blockchain, seperti ketidakberubahan, transparansi, dan keamanan, untuk membangun kepercayaan dan memastikan integritas data atau dokumen. Layanan eVerify berbasis blockchain, katanya, memiliki aplikasi di berbagai sektor, termasuk:
Pendidikan untuk verifikasi kredensial akademik
Kesehatan untuk catatan pasien
Rantai pasok untuk keaslian produk
Hukum dan regulasi untuk kontrak dan dokumen
Dalam pidato utamanya, Wakil Presiden Boissézon menyatakan bahwa saat teknologi baru mendorong bisnis baru, pemerintah harus menegakkan regulasi agar melindungi warga negara dan memastikan pasar yang adil. Ia menambahkan bahwa konvergensi cepat dari teknologi baru telah mengubah lanskap ICT hampir tanpa dikenali.
Boissézon mengatakan bahwa teknologi yang muncul seperti Blockchain, Big Data, Kecerdasan Buatan, dan Internet of Things menciptakan cara baru bagi konsumen untuk berinteraksi dan mengganggu model bisnis tradisional.
Tantangan utama, katanya, adalah bagaimana melindungi warga negara secara terbaik, memastikan pangsa pasar yang adil, menegakkan regulasi sambil membiarkan teknologi baru berkembang. Ia menegaskan bahwa regulasi adalah faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan inklusif yang berkelanjutan, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
PEMBERLAKUAN | Pemerintah Mauritius Meluncurkan Sistem Verifikasi Blockchain Multi-Sektor untuk Catatan Warga
Wakil Presiden Republik Mauritius, Bapak Marie Cyril Eddy Boissézon, telah meluncurkan layanan eVerify berbasis blockchain selama sebuah lokakarya di Caudan Arts Centre, di Port Louis.
Lokakarya tersebut, yang berfokus pada ‘Masa Depan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Regulasi’, diselenggarakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-21 Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICTA).
Menurut Layanan Informasi Pemerintah (@GIS) di Facebook, hadir dalam peluncuran tersebut adalah:
Layanan eVerify berbasis blockchain mengacu pada sistem atau platform yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memverifikasi dan mengautentikasi berbagai jenis informasi atau transaksi secara elektronik. Layanan eVerify, yang ditandai dengan kemudahan penggunaan dan aspek biaya yang efisien, akan memberikan jaminan tambahan kepada berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat yang menggunakan lisensi yang dikeluarkan oleh Otoritas.
Menurut Bapak Darsanand Balgobin, layanan eVerify memanfaatkan karakteristik bawaan dari blockchain, seperti ketidakberubahan, transparansi, dan keamanan, untuk membangun kepercayaan dan memastikan integritas data atau dokumen. Layanan eVerify berbasis blockchain, katanya, memiliki aplikasi di berbagai sektor, termasuk:
Dalam pidato utamanya, Wakil Presiden Boissézon menyatakan bahwa saat teknologi baru mendorong bisnis baru, pemerintah harus menegakkan regulasi agar melindungi warga negara dan memastikan pasar yang adil. Ia menambahkan bahwa konvergensi cepat dari teknologi baru telah mengubah lanskap ICT hampir tanpa dikenali.
Boissézon mengatakan bahwa teknologi yang muncul seperti Blockchain, Big Data, Kecerdasan Buatan, dan Internet of Things menciptakan cara baru bagi konsumen untuk berinteraksi dan mengganggu model bisnis tradisional.
Tantangan utama, katanya, adalah bagaimana melindungi warga negara secara terbaik, memastikan pangsa pasar yang adil, menegakkan regulasi sambil membiarkan teknologi baru berkembang. Ia menegaskan bahwa regulasi adalah faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan inklusif yang berkelanjutan, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan.