Apakah kalian menyadarinya? Ketika akun ritel mengalami keuntungan mengambang puluhan juta, biasanya itu juga saat modal awal mulai hilang.

Sejujurnya, tren yang membuat detak jantung meningkat dan telapak tangan berkeringat tampak seperti mengambil uang, sebenarnya semuanya jebakan. Kesempatan untuk benar-benar mendapatkan uang justru sebaliknya—sangat membosankan sehingga kamu ingin tidur. Aset perlahan bertambah, fluktuasi harian tidak lebih dari 2%, tidak ada yang membahas, tidak ada yang mempromosikan, hanya para pemenang sejati yang diam-diam mengatur strategi.

Begitu kamu merasa bersemangat sampai ingin menjual rumah dan bertaruh besar, saatnya waspada. Contoh nyata hari ini adalah pengalaman perak: dari 83,7 dolar AS tiba-tiba jatuh ke 76 dolar AS, penurunan hampir 10%. Ini bukan penyesuaian teknis, ini pasar menghukum mereka yang terlalu terbawa suasana.

Masih ingat awal tahun? Perak hanya 29 dolar AS, kalian semua mengabaikannya. Sekarang naik ke 84 dolar AS mencatat rekor tertinggi, banyak orang mulai bertanya "Masih bisa masuk?" Mereka selalu menjawab "Siapa tahu akan naik." Inilah siklus takdir para ritel.

Perbedaan utama terletak pada waktu membangun posisi: uang pintar. Perak naik dari 29 dolar ke 84 dolar, hampir dua kali lipat, tetapi siapa yang paling awal mengatur posisi dalam tren ini? Pada kuartal pertama 2025. Saat itu, perak berfluktuasi di kisaran 34 hingga 36 dolar, seluruh jaringan sepi, tidak ada yang membahas, pasar spot juga tidak banyak peminat. Dan saat kamu melihat berita trending, mereka sudah mendapatkan keuntungan besar.

Inilah kenyataan pasar: keputusan investasi yang didorong oleh dopamin adalah pengakselerasi kemiskinan.