Hedge fund baru-baru ini memasang taruhan besar pada yen Jepang, dan mereka tidak bermain-main.

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga minggu yang berakhir pada 14 Desember, posisi net short yen yang dipegang oleh dana leverage melonjak ke angka 85.000 kontrak, mendekati level tertinggi kedua sejak Juli tahun ini. Lebih gila lagi, ini sudah menjadi minggu kedua berturut-turut angka ini meningkat secara signifikan—minggu lalu (9 Desember), angka ini sempat mencapai puncak 92.000 kontrak.

Mengapa para short seller begitu yakin melakukan short yen? Jawabannya sebenarnya sangat sederhana: "jebakan keuntungan" yang terbentuk dari spread suku bunga AS-Jepang. Di tengah lubang hitam spread suku bunga sebesar 3 poin persentase antara AS dan Jepang, meskipun Bank of Japan telah mulai menaikkan suku bunga, mereka sama sekali tidak mampu menutup lubang ini. Memiliki aset yen? Itu sama saja dengan secara tidak langsung merugi—tingkat inflasi Jepang saat ini lebih tinggi dari suku bunga kebijakan, dan tingkat suku bunga riil tetap negatif dalam jangka panjang. Pilihan investor sangat jelas: daripada memegang yen yang terus melemah, lebih baik beralih ke aset dengan imbal hasil tinggi.

Naskah seperti ini sebenarnya tidak pernah berhenti berulang. Masih ingat tragedi saat dolar AS jatuh di bawah 160 yen tahun lalu? Kementerian Keuangan Jepang terpaksa melakukan intervensi pasar secara darurat pada Juli, dan baru berhasil menstabilkan posisi. Kini, yen kembali berada di tepi jurang, akankah perang mempertahankan nilai tukar ini akan dimulai lagi? Seluruh pasar sedang menahan napas menunggu jawaban ini.