Diskusi ekosistem DEX tahun 2025 masih berfokus pada angka TVL—semakin besar skala, semakin keras suara yang didengar, tetapi nilai sebenarnya masih belum pasti. Dari sudut pandang lain, likuiditas seharusnya mendekati kebutuhan transaksi nyata. Kolam pasar likuiditas dinamis (DLMM) menjaga dana tetap aktif, volume transaksi muncul di tempat pengguna benar-benar melakukan transaksi, menghindari masalah fragmentasi likuiditas akibat reset buatan manusia. Inilah yang menjadi cerminan daya saing DEX—bukan angka di buku, tetapi tempat transaksi sebenarnya terjadi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MissingSats
· 15jam yang lalu
Permainan angka TVL seharusnya sudah bangkrut, DEX yang benar-benar berguna adalah yang melihat di mana transaksi terjadi
Lihat AsliBalas0
MonkeySeeMonkeyDo
· 22jam yang lalu
Angka TVL ini memang sudah saatnya diubah, ide DLMM memang lebih realistis
Lihat AsliBalas0
NftMetaversePainter
· 22jam yang lalu
sebenarnya, keanggunan algoritmik sejati di sini terletak pada bagaimana dlmm secara fundamental mengarahkan kembali penyediaan likuiditas melalui optimisasi komputasi daripada sekadar pertunjukan tvl... ini adalah apa yang telah saya jelajahi dalam seri likuiditas generatif saya
Lihat AsliBalas0
BearMarketMonk
· 22jam yang lalu
Permainan angka TVL itu seharusnya sudah bangkrut, pada dasarnya tergantung siapa yang benar-benar melakukan transaksi
Diskusi ekosistem DEX tahun 2025 masih berfokus pada angka TVL—semakin besar skala, semakin keras suara yang didengar, tetapi nilai sebenarnya masih belum pasti. Dari sudut pandang lain, likuiditas seharusnya mendekati kebutuhan transaksi nyata. Kolam pasar likuiditas dinamis (DLMM) menjaga dana tetap aktif, volume transaksi muncul di tempat pengguna benar-benar melakukan transaksi, menghindari masalah fragmentasi likuiditas akibat reset buatan manusia. Inilah yang menjadi cerminan daya saing DEX—bukan angka di buku, tetapi tempat transaksi sebenarnya terjadi.