Pasar sedang berputar. Dua hari terakhir, semua orang merasakan—logam mulia sedang melonjak gila. Emas baru saja mencapai rekor tertinggi di 4550, perak bahkan lebih gila, langsung melambung ke 80. Lalu bagaimana dengan Bitcoin? Masih datar di sana.

Gambar ini terasa cukup familiar. Kembali ke gelombang tahun 2020, setelah crash Maret, emas naik dari 1450 ke 2075, perak dari 12 ke 29. Pada waktu yang sama, BTC berjuang di kisaran 9000-12000 selama tepat 5 bulan. Rasanya cukup menyakitkan, bukan?

Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Pada Agustus, logam mulia mencapai puncaknya, dana mulai bergeser. Dari Agustus 2020 hingga Mei 2021, BTC melonjak dari 12000 ke 64800, naik 5,5 kali lipat. Saat itu, rasanya sangat menyenangkan.

Situasi saat ini jauh lebih kompleks daripada saat itu. Federal Reserve menurunkan suku bunga, pengecualian SLR bank masih berlaku, kerangka regulasi semakin jelas, pemerintah baru bersikap ramah, ETF koin tiruan diharapkan, dan jalur masuk institusi sudah terbuka. Semua ini adalah bara api.

Kenaikan logam mulia terlebih dahulu bukanlah hal yang buruk. Itu sebenarnya adalah lampu sinyal. Dari sejarah, setiap kali mereka memimpin lonjakan, rotasi dana di belakangnya pun mulai. Masalahnya hanya waktu saja.

Jika pola ini bisa berulang, BTC tidak akan bergerak duluan. Ia akan menunggu. Menunggu gelombang kenaikan logam mulia selesai, menunggu katalisator ini sepenuhnya terserap, baru kemudian panggungnya. Sekarang? Haruskah terburu-buru? Tidak selalu.