Menghitung berdasarkan total laba bersih perusahaan industri AS: dengan volume sebesar 34 triliun dolar AS, diperkirakan dividen saham AS setiap tahun sekitar 2,6 triliun dolar AS. Jika dihitung dengan tingkat dividen, itu sekitar 4% lebih sedikit. Bagian yang menarik datang—hasil dari obligasi AS 30 tahun harus mengikuti tingkat dividen ini.
Banyak orang secara otomatis menganggap bahwa penurunan suku bunga Federal Reserve dapat menekan tingkat bunga obligasi jangka panjang. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. Setelah penurunan suku bunga, likuiditas pasar menjadi lebih melimpah, jumlah pasokan dana meningkat, dan konsekuensi langsungnya adalah total dividen saham AS meningkat. Dividen yang lebih banyak, secara alami tingkat dividen akan naik. Tingkat bunga obligasi jangka panjang? Itu akan dipaksa ikut naik. Jadi, penurunan suku bunga secara buta sebenarnya tidak ada gunanya.
Ada satu logika dasar yang sangat diabaikan di sini: penentu utama tingkat bunga obligasi jangka panjang adalah pertumbuhan PDB nominal, yang secara sederhana dipimpin oleh tingkat dividen. Suku bunga acuan? Itu hanyalah faktor permukaan. Tingkat bunga obligasi jangka pendek juga dipengaruhi oleh kekuatan pertumbuhan nominal.
Jika masih menggunakan teori "suku bunga acuan menentukan tingkat bunga obligasi jangka panjang" untuk panduan pengambilan keputusan, maka kemungkinan besar telah terjebak dalam perangkap kognitif. Ide ini tidak berdasar dari sudut pandang fundamental.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
IfIWereOnChain
· 3jam yang lalu
Sial, penurunan suku bunga tidak hanya tidak menurunkan obligasi jangka panjang, malah malah mendorong tingkat dividen naik? Logika ini agak gila, rasanya Federal Reserve selama ini hanya sedang melakukan penyangkalan diri
Lihat AsliBalas0
tokenomics_truther
· 4jam yang lalu
Saya靠,这逻辑 langsung menghancurkan kerangka kognitif saya sebelumnya... Penurunan suku bunga malah mendorong naik hasil obligasi jangka panjang? Agak kejam nih
Lihat AsliBalas0
BridgeJumper
· 4jam yang lalu
Astaga, logikanya terbalik, aku sebelumnya salah paham.
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 4jam yang lalu
Sial, logikanya dibalik? Penurunan suku bunga Federal Reserve malah meningkatkan suku bunga obligasi jangka panjang? Bukankah itu kebalikannya, harus dipikirkan lagi nih
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 4jam yang lalu
Wah, logika ini benar-benar membalikkan segalanya... Selalu pikir penurunan suku bunga bisa menekan tingkat obligasi, tapi malah berbalik?
Lihat AsliBalas0
MerkleMaid
· 4jam yang lalu
Astaga, penurunan suku bunga malah membuat imbal hasil obligasi jangka panjang naik? Logika ini benar-benar keren, sebelumnya saya malah berpikir sebaliknya
Lihat AsliBalas0
NeverVoteOnDAO
· 4jam yang lalu
Logika ini memang melewati banyak orang... Penurunan suku bunga tidak bisa menahan tingkat bunga obligasi jangka panjang, saya harus memikirkan ini dengan baik.
Lihat AsliBalas0
InscriptionGriller
· 4jam yang lalu
Aduh, logika ini benar-benar luar biasa. Penurunan suku bunga oleh Federal Reserve justru meningkatkan tingkat bunga obligasi jangka panjang, benar-benar membalikkan keadaan. Para investor pemula masih menunggu penurunan suku bunga untuk menyelamatkan pasar, tanpa menyadari bahwa semakin banyak dana yang masuk, tingkat dividen akan ikut melonjak, dan tingkat bunga obligasi jangka panjang akan ikut menari—ini adalah awal dari spiral kematian yang sebenarnya.
Menghitung berdasarkan total laba bersih perusahaan industri AS: dengan volume sebesar 34 triliun dolar AS, diperkirakan dividen saham AS setiap tahun sekitar 2,6 triliun dolar AS. Jika dihitung dengan tingkat dividen, itu sekitar 4% lebih sedikit. Bagian yang menarik datang—hasil dari obligasi AS 30 tahun harus mengikuti tingkat dividen ini.
Banyak orang secara otomatis menganggap bahwa penurunan suku bunga Federal Reserve dapat menekan tingkat bunga obligasi jangka panjang. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. Setelah penurunan suku bunga, likuiditas pasar menjadi lebih melimpah, jumlah pasokan dana meningkat, dan konsekuensi langsungnya adalah total dividen saham AS meningkat. Dividen yang lebih banyak, secara alami tingkat dividen akan naik. Tingkat bunga obligasi jangka panjang? Itu akan dipaksa ikut naik. Jadi, penurunan suku bunga secara buta sebenarnya tidak ada gunanya.
Ada satu logika dasar yang sangat diabaikan di sini: penentu utama tingkat bunga obligasi jangka panjang adalah pertumbuhan PDB nominal, yang secara sederhana dipimpin oleh tingkat dividen. Suku bunga acuan? Itu hanyalah faktor permukaan. Tingkat bunga obligasi jangka pendek juga dipengaruhi oleh kekuatan pertumbuhan nominal.
Jika masih menggunakan teori "suku bunga acuan menentukan tingkat bunga obligasi jangka panjang" untuk panduan pengambilan keputusan, maka kemungkinan besar telah terjebak dalam perangkap kognitif. Ide ini tidak berdasar dari sudut pandang fundamental.