Tidak mampu memegang posisi, jujur saja itu karena keserakahan dan ketakutan sedang beradu.

Banyak orang masuk pasar tanpa perencanaan yang jelas, saat keuntungan mengambang mereka ingin mendapatkan lebih banyak, saat kerugian mengambang mereka buru-buru melakukan stop loss. Hasilnya adalah sering masuk dan keluar pasar, akhirnya terguncang oleh fluktuasi pasar. Solusinya sebenarnya tidak rumit: sebelum masuk pasar, harus menetapkan dua hal—penilaian terhadap tren saat ini, serta harga stop loss dan take profit yang spesifik. Menggunakan pola teknikal atau sinyal fundamental sebagai pegangan, agar hati lebih tenang.

Apa yang paling sulit setelah masuk pasar? Tidak memantau keuntungan dan kerugian secara real-time. Banyak orang tidak bisa duduk tenang saat melihat akun berfluktuasi, padahal seharusnya membandingkan dengan rencana trading yang sudah dibuat: apakah tren masih ada? Apakah level support masih berlaku? Jika belum ditembus, maka harus tetap bertahan.

Dalam praktiknya, stop loss kecil dapat menyaring sinyal gangguan, take profit secara bertahap dapat mengurangi tekanan psikologis, dan juga harus menerima satu kenyataan—tidak setiap posisi akan menghasilkan keuntungan besar. Trading bukan tentang berapa kali dalam setahun 365 hari melakukan transaksi, tetapi tentang apakah mampu bersabar dan menjaga posisi yang benar di saat yang tepat.