Suara alarm itu membuat saya langsung tahu bahwa semuanya telah berakhir. Pada dini hari lima tahun yang lalu, bunyi bip yang nyaring membangunkan saya dari mimpi. Tiga jam—hanya tiga jam—jumlah 3 juta di akun saya hilang seketika. Angka-angka yang berdenyut di layar seperti pisau tumpul, satu per satu menusuk hati saya. Perasaan itu masih bisa saya ingat sampai sekarang. Setelah itu, saya meminjam 20 juta dan memulai kembali, selama tiga bulan penuh mengembangkan akun menjadi lebih dari 20 juta. Bukan karena keberuntungan orang terpilih, tetapi dengan kerja keras dan strategi yang diperoleh melalui kerugian besar. Saya tidak ingin berbicara tentang kisah kekayaan mendadak, melainkan tentang bagaimana bertahan hidup di pasar ini.
**Tren adalah jimat sejati, jangan pernah melawannya**
Orang yang pernah mengalami kerugian besar pasti tahu: pasar tidak pernah mengikuti aturan biasa. Tapi satu hal yang pasti—begitu tren terbentuk, tidak akan mudah berbalik. Saya pernah mencoba membeli saat harga rendah, tapi terjebak di tengah jalan; juga pernah mencoba menjual saat puncak, tapi sebelum sempat keluar, pasar sudah melesat. Baru kemudian saya mengerti: kekuatan mengikuti tren itu sebesar apa.
Menilai tren sebenarnya tidak rumit. Saya terutama memperhatikan EMA (Exponential Moving Average). Dibandingkan dengan rata-rata bergerak biasa, EMA lebih responsif dan lebih mampu menangkap arah harga yang sebenarnya. Cara spesifiknya adalah dengan melihat EMA12 dan EMA26 pada kerangka waktu 4 jam.
Ketika EMA12 menembus ke atas EMA26 dari bawah—yang disebut trader sebagai "golden cross"—kemungkinan besar tren akan bergerak naik, dan saat itu saat yang tepat untuk membuka posisi long. Sebaliknya, jika EMA12 menembus ke bawah EMA26 dari atas—yang disebut "dead cross"—tren kemungkinan besar akan berbalik turun, dan saat itu sebaiknya kita melakukan short atau tetap diam dan menunggu.
Yang paling penting: jangan sembarangan membeli saat tren turun, dan jangan sembarangan menjual saat tren naik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
rekt_but_vibing
· 6jam yang lalu
Kerugian total dalam tiga jam saat posisi terpaksa ditutup benar-benar luar biasa, 3 juta hilang begitu saja, hanya membayangkan suara buzzer itu sudah cukup menakutkan
Set EMA memang sangat praktis, golden cross dan death cross adalah dasar tapi paling andal, jauh lebih dapat diandalkan daripada indikator yang ribet-ribet, hanya saja eksekusinya sulit, kebanyakan orang tidak mampu melakukannya
Benar, membeli saat harga sedang turun paling melelahkan, selalu membeli di tengah jalan, lebih nyaman mengikuti tren, kerugiannya sedikit dan keuntungannya stabil
Cerita ini cukup bagus, sekarang masih ingat rasanya mendengar alarm itu? Betapa tidak nyamannya
Lihat AsliBalas0
FUD_Whisperer
· 6jam yang lalu
3 juta hilang dalam tiga jam... Inilah mengapa saya hanya melihat EMA dan tidak menyentuh indikator yang berlebihan itu
Lihat AsliBalas0
SnapshotBot
· 7jam yang lalu
3 juta hilang dalam tiga jam... Betapa kejamnya itu, membuat hati saya terasa sesak
Suara alarm itu membuat saya langsung tahu bahwa semuanya telah berakhir. Pada dini hari lima tahun yang lalu, bunyi bip yang nyaring membangunkan saya dari mimpi. Tiga jam—hanya tiga jam—jumlah 3 juta di akun saya hilang seketika. Angka-angka yang berdenyut di layar seperti pisau tumpul, satu per satu menusuk hati saya. Perasaan itu masih bisa saya ingat sampai sekarang. Setelah itu, saya meminjam 20 juta dan memulai kembali, selama tiga bulan penuh mengembangkan akun menjadi lebih dari 20 juta. Bukan karena keberuntungan orang terpilih, tetapi dengan kerja keras dan strategi yang diperoleh melalui kerugian besar. Saya tidak ingin berbicara tentang kisah kekayaan mendadak, melainkan tentang bagaimana bertahan hidup di pasar ini.
**Tren adalah jimat sejati, jangan pernah melawannya**
Orang yang pernah mengalami kerugian besar pasti tahu: pasar tidak pernah mengikuti aturan biasa. Tapi satu hal yang pasti—begitu tren terbentuk, tidak akan mudah berbalik. Saya pernah mencoba membeli saat harga rendah, tapi terjebak di tengah jalan; juga pernah mencoba menjual saat puncak, tapi sebelum sempat keluar, pasar sudah melesat. Baru kemudian saya mengerti: kekuatan mengikuti tren itu sebesar apa.
Menilai tren sebenarnya tidak rumit. Saya terutama memperhatikan EMA (Exponential Moving Average). Dibandingkan dengan rata-rata bergerak biasa, EMA lebih responsif dan lebih mampu menangkap arah harga yang sebenarnya. Cara spesifiknya adalah dengan melihat EMA12 dan EMA26 pada kerangka waktu 4 jam.
Ketika EMA12 menembus ke atas EMA26 dari bawah—yang disebut trader sebagai "golden cross"—kemungkinan besar tren akan bergerak naik, dan saat itu saat yang tepat untuk membuka posisi long. Sebaliknya, jika EMA12 menembus ke bawah EMA26 dari atas—yang disebut "dead cross"—tren kemungkinan besar akan berbalik turun, dan saat itu sebaiknya kita melakukan short atau tetap diam dan menunggu.
Yang paling penting: jangan sembarangan membeli saat tren turun, dan jangan sembarangan menjual saat tren naik.