Belakangan ini ada fenomena di pasar yang layak dipikirkan—ketika semua orang yakin akan pasar beruang, Bitcoin justru berbalik dan melakukan rebound.

Sejarah pasar beruang selalu seperti ini: sudah jatuh sangat dalam saat orang tidak menyadarinya. Ingatkah saat Bitcoin turun ke 15.000? Saat itu semua memandang negatif, yakin akan menembus 10.000, tapi akhirnya berbalik. Kali ini juga serupa, dari 126.000 turun ke 80.600, pasar serentak menyerukan penurunan ke 74.000, tetapi Bitcoin rebound.

Yang lebih menarik lagi adalah, bull market kali ini sendiri memecah kebiasaan—tidak lagi ada tren kenaikan satu arah seperti sebelumnya, melainkan berbalik menjadi pergerakan berombak ke atas. Menurut pola lama, dari 80.600 rebound minimal membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk mencapai kisaran 106.000-118.000, tapi kenyataannya tidak demikian.

Lihatlah, jika pola pasar beruang juga datang 4 bulan lebih awal (seperti halnya bull market yang datang 4 bulan lebih awal), maka berdasarkan prediksi sejarah, pada akhir Oktober 2026, apakah tidak akan lebih cepat ke bulan Juni? Ada satu detail lagi—setelah emas mencapai rekor tertinggi baru, tiga bulan kemudian Bitcoin biasanya juga mencapai rekor tertinggi, lalu kali ini? Pola-pola ini mulai kehilangan keandalannya.

Mengapa pasar saat ini terhenti? Banyak orang bilang likuiditas kurang, padahal sebenarnya para pelaku utama sedang menyerap masalah ekspektasi MSCI pada 15 Januari. Bayangkan saat suku bunga Jepang naik, ketidakpastian menyebabkan pasar jatuh, tapi kemudian tetap naik lagi. Sekarang, di titik ini, Bitcoin mungkin sudah memasukkan risiko ini ke dalam harga, dan setelah 15 Januari kemungkinan besar akan naik.

Kesimpulannya: entah pola lama masih berlaku dan Bitcoin akan terus naik; atau pola tersebut benar-benar pecah, dan ini menjadi paradigma pasar yang baru. Tapi dari data, tampaknya kedua kemungkinan mengarah ke satu arah.