Melihat banyak cara bermain ekosistem, saya merasa semuanya hampir mengikuti pola yang sama—kegiatan yang dilakukan dengan semangat besar, data melonjak dalam waktu singkat, tetapi begitu subsidi berhenti dan kehangatan mereda, pengguna pun hilang begitu saja. Berapa lama pertumbuhan "perang tarik-ulur" seperti ini bisa bertahan? Sejujurnya, saya kurang optimis.

Ekosistem yang benar-benar keluar dari pola ini justru bukan yang seperti itu. Mereka melakukan apa? Membangun sebuah sistem yang dapat beroperasi berulang kali—pengembang tahu harus mencari sumber daya ke mana, proyek memahami bagaimana mengintegrasikan infrastruktur dan mitra ekosistem, pengguna setelah masuk tahu langkah selanjutnya apa, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana keluar. Kedengarannya sederhana, tetapi sebenarnya membutuhkan standarisasi dan sistematisasi di setiap tahap.

Sebagai contoh, ekosistem TRON, seperti membangun sebuah "garis produksi ekosistem" otomatis. Infrastruktur dasar, alat pengembang, pengelolaan komunitas—hal-hal ini setelah distandarisasi, proyek baru tidak perlu lagi membangun seluruh sistem dari nol, proyek lama juga bisa menghubungkan jalur pengguna melalui interaksi dengan aplikasi lain, bukan hanya berusaha meningkatkan pertumbuhan secara terpisah. Dengan begitu, biaya belajar masuk ke ekosistem secara signifikan berkurang, pengguna dapat berpindah dan menggabungkan berbagai aplikasi dengan sedikit gesekan.

Begitu sistem ini terbentuk, pertumbuhan menjadi seperti bunga majemuk—bukan bergantung pada menciptakan titik ledakan baru setiap saat, tetapi pada penguatan kemampuan kolaborasi itu sendiri. Kolaborasi menjadi kebiasaan, dan pertumbuhan tidak akan mudah terhenti.

Jadi, jika kamu menilai potensi jangka panjang ekosistem TRON, tidak ada salahnya untuk lebih memperhatikan apakah "kemampuan kolaborasi yang dapat diulang" ini terus meningkat, bukan terbuai oleh volume dan tren jangka pendek.