Pejabat Federal Reserve baru-baru ini mencapai kesepakatan tentang kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan Desember, dan juga mengirimkan sinyal bahwa kebijakan mungkin akan dilonggarkan lebih lanjut di masa depan. Tapi yang menarik adalah, informasi ini tidak membuat para trader dengan antusias meningkatkan ekspektasi mereka terhadap jumlah pemotongan suku bunga.
Sikap pasar sangat tenang: sebagian besar trader tetap bertaruh bahwa akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2026. Ini berbeda dengan ekspektasi mereka yang umum pada awal Desember yang memperkirakan tiga kali pemotongan. Dengan kata lain, sinyal dovish dari pembuat kebijakan tidak sepenuhnya menghilangkan sikap hati-hati dari para trader.
Apa penyebabnya? Pembuat kebijakan terus menekankan risiko yang dihadapi pasar tenaga kerja, dan jelas para trader tetap waspada terhadap hal ini. Mereka tampaknya menunggu data ketenagakerjaan dan data ekonomi selanjutnya untuk benar-benar memverifikasi apakah risiko tersebut benar-benar ada, bukan hanya berdasarkan nada kebijakan saja. Sikap menunggu ini dalam beberapa hal mencerminkan bahwa pasar lebih menaruh perhatian pada data daripada pada sinyal kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidatorFlash
· 8jam yang lalu
Trader ini tidak sebodoh itu, dari tiga kali menjadi dua kali, bukan karena bodoh tetapi karena sadar, tetap menunggu data lapangan kerja yang lebih dapat diandalkan.
Lihat AsliBalas0
RektDetective
· 8jam yang lalu
Trader ini benar-benar licik, hanya mendengarkan omongan Fed saja tidak cukup, harus menunggu data yang berbicara
Lihat AsliBalas0
JustHereForMemes
· 8jam yang lalu
Trader benar-benar bangun, tidak lagi terpengaruh oleh omongan kosong, ya
Pejabat Federal Reserve baru-baru ini mencapai kesepakatan tentang kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan Desember, dan juga mengirimkan sinyal bahwa kebijakan mungkin akan dilonggarkan lebih lanjut di masa depan. Tapi yang menarik adalah, informasi ini tidak membuat para trader dengan antusias meningkatkan ekspektasi mereka terhadap jumlah pemotongan suku bunga.
Sikap pasar sangat tenang: sebagian besar trader tetap bertaruh bahwa akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2026. Ini berbeda dengan ekspektasi mereka yang umum pada awal Desember yang memperkirakan tiga kali pemotongan. Dengan kata lain, sinyal dovish dari pembuat kebijakan tidak sepenuhnya menghilangkan sikap hati-hati dari para trader.
Apa penyebabnya? Pembuat kebijakan terus menekankan risiko yang dihadapi pasar tenaga kerja, dan jelas para trader tetap waspada terhadap hal ini. Mereka tampaknya menunggu data ketenagakerjaan dan data ekonomi selanjutnya untuk benar-benar memverifikasi apakah risiko tersebut benar-benar ada, bukan hanya berdasarkan nada kebijakan saja. Sikap menunggu ini dalam beberapa hal mencerminkan bahwa pasar lebih menaruh perhatian pada data daripada pada sinyal kebijakan.